Mendobrak Halangan Digital Berbasis Gender Pada Hari Perempuan Internasional 2023

(Baliekbis.com), Konsulat-Jenderal Australia di Bali, Makassar, dan Surabaya berkolaborasi untuk mengadakan webinar dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional untuk mengeksplorasi dampak dari inovasi terhadap kesetaraan gender dan kesenjangan akses digital pada perempuan dan anak perempuan di Australia dan Indonesia. Webinar Cracking the Code: Innovation for a Gender Equal Future mengeksplorasi dampak kesenjangan digital berdasarkan gender dan menyoroti pentingnya melindungi hak-hak perempuan dan anak perempuan di dunia digital.

“Kita hidup di dunia digital – penggunaan internet meningkat, pasar teknologi seluler berkembang, banyak pekerjaan saat ini memiliki komponen digital, dan media sosial menyediakan cara baru untuk menghubungkan Australia dan Indonesia,” kata Anthea Griffin, Konsul-Jenderal di Bali dalam sambutan pembukaannya. “Australia berkomitmen terhadap kesetaraan gender dan hak asasi perempuan dan anak perempuan, secara global dan di kawasan Indo Pasifik. Kami mendukung penggunaan pendidikan, inovasi, dan teknologi untuk mempromosikan kesetaraan dan inklusivitas, serta memajukan hak, kesehatan, keamanan, dan pemberdayaan para perempuan dan anak perempuan,” kata Bronwyn Robbins, Konsul-Jenderal di Makassar.

“Kita semua ingin memupuk kewirausahaan dan inovasi perempuan, menciptakan lingkungan daring yang lebih aman bagi pengusaha perempuan dan UMKM, menggunakan teknologi untuk membangun solusi inovatif, dan mencegah kekerasan daring berbasis gender,” kata Fiona Hoggart, Konsul Jenderal di Surabaya. Webinar ini menampilkan tiga pembicara ahli yang dihadirkan oleh masing-masing Konsulat-Jenderal Australia di Indonesia. Profesor Alana Maurushat, seorang Profesor Cybersecurity and Behavior di Western Sydney University dan Direktur Western Center for Cybersecurity Aid and Community Engagement, berbicara tentang keamanan dunia maya dan bagaimana pengusaha perempuan dapat melindungi diri mereka sendiri dan bisnis mereka dari pelaku kejahatan di dunia maya.

Faye Wongso, Partner, Superchargers Venture Builder, dan CEO & Co-Founder, KUMPUL berbagi pengalamannya memecahkan hambatan di sektor start-up sebagai wirausahawan muda. Dr Dewi Kirono, Ilmuwan Utama di The Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) mendiskusikan penelitiannya dengan Universitas Hasanuddin, Makassar mengenai solusi digital untuk mengamankan pasokan air bersih, sebuah masalah yang sangat penting dan berdampak besar pada perempuan dan anak perempuan. Di Bali webinar ini diselenggarakan oleh Konsulat-Jenderal Australia secara hybrid di Dharma Negara Alaya (DNA) Denpasar secara langsung dan dihadiri secara langsung oleh sekitar 60 peserta dari pemerintah lokal, organisasi dan pelaku sektor bisnis, lembaga swadaya masyarakat, institusi pendidikan dan beberapa media lokal. (ist)