Hari Pers Nasional, IDI Kenang Dr. Abdoel Rivai Sebagai Dokter Perintis Pers Indonesia

(Baliekbis.com), Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia menyampaikan Selamat Hari Pers Nasional kepada seluruh media dan insan pers di Indonesia dan dunia.

“Media memiliki arti yang penting bagi para dokter terutama dalam membantu memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat Indonesia, agar masyarakat tidak mengalami disinformasi dan misinformasi mengenai kesehatan,” kata dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT – Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia.

Dr. Adib menyampaikan bahwa IDI juga memiliki dokter yang menjadi tokoh pers, yakni dr. Abdoel Rivai yang dikenal sebagai dokter sekaligus wartawan Indonesia. Pemikiran dr. Abdoel Rivai lah menginspirasi dr. Wahidin untuk membuat Organisasi Boedi Oetomo.

Dr. Abdoel Rivai lahir pada 13 Agustus 1871 di Palembayan, Agam, Sumatera Barat dan wafat pada 16 Oktober 1937 di Bandung, Jawa Barat dalam usia 66 tahun.

Disampaikan oleh Dr. dr. Muhammad Isman Jusuf, SpN dari Departemen Kajian Sejarah dan kepahlawan dokter Bidang Organisasi PB IDI, dr. Abdoel Rivai dikenal sebagai lulusan dokter Djawa pertama yang mampu meneruskan kuliah ke sekolah kedokteran di Belanda. Selain dikenal sebagai dokter, Abdoel Rivai juga ikut berkiprah dalam dunia pers nasional.

Dokter Abdoel Rivai merupakan orang Indonesia pertama yang menerbitkan surat kabar berbahasa Melayu di Eropa, yaitu koran berkala Pewarta Wolanda yang diterbitkan dari Amsterdam, Belanda, pada tahun 1900. Selain itu, dia juga tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang mengirimkan tulisan jurnalistiknya dari luar negeri ke tanah air.

Kiprah Dokter Abdoel Rivai sebagai jurnalis diantaranya: Redaktur surat kabar Bandera Wolanda, terbitan Batavia (1901).Pemimpin redaksi surat kabar Bintang Hindia, terbitan Batavia (1902), Redaktur dan koresponden surat kabar Bintang Timoer.

Dokter Abdoel Rivai juga menulis buku terjemahan “Pengadjaran Perihal Melakukan Kewadjiban Orang Beristeri” (1892) dan  buku “Student Indonesia di Eropa” yang merupakan hasil reportasenya selama berkunjung ke Eropa dan melihat dari dekat perjuangan mahasiswa Indonesia di Belanda pada masa kolonial.

Atas kiprahnya dalam dunia Pers tersebut,maka Dokter Abdoel Rivai oleh pemerintah RI dianugerahi gelar sebagai  Perintis Pers Indonesia  pada tahun 1974. “dr. Abdoel Rivai telah memberikan teladan kepada kita bahwa seorang dokter tidak hanya berkiprah sebagai agent of treatment semata tetapi juga sebagai agent of change dan agent of development dalam dunia pers dan jurnalistik,” tutup dr. Adib Khumaidi, SpOT. (ist)