GPM Diserbu Emak-emak, Strategi Efektif Kontrol Harga Pangan Lokal

(Baliekbis.com), Antusias ratusan warga di kota Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, yang didominasi oleh emak-emak, berbondong-bondong memadati area Pasar Rakyat Weda sejak Sabtu kemarin hingga Senin sore (13/11/23).

Kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) ini diserbu oleh emak-emak selama tiga hari berturut-turut. Mereka rela berdesa-desakan untuk mendapatkan sembako murah, terutama beras, minyak goreng, dan kebutuhan lainnya.

Akibat membludaknya warga, Pj. Bupati Halmahera Tengah, Ikram M. Sangadji, terpaksa harus turun tangan membantu mendistribusi beras agar semua warga bisa memenuhi kebutuhan mereka.

Kedekatan Pj. Bupati dengan rakyat menciptakan suasana yang tertib dan ramai. Banyak warga yang datang tidak ingin kembali ke rumah karena masih ingin menonton dan bercanda dengan Pj. Bupati di lokasi, karena berbelanja sambil bercanda sangat jarang dilakukan dengan warga.

Beberapa warga menyatakan bahwa mereka sangat membutuhkan sembako yang dijual dengan harga murah, dan kegiatan pemerintah Halmahera Tengah ini sangat membantu untuk kebutuhan sehari-hari.

Pasar murah untuk warga ini didukung oleh pemerintah daerah yang mensubsidi harga hampir tiga puluh hingga lima puluh persen. Sembako yang dijual meliputi beras, minyak goreng, telur, bawang merah, bawang putih, cabai, tomat, hingga sayur-sayuran dan beberapa jenis pangan lokal lainnya.

Namun, sejak dibuka pada hari pertama, sembako, terutama beras, minyak goreng, dan telur, paling laris diburu oleh warga.

Pj. Bupati Halmahera Tengah, Ikram M. Sangadji, pada Senin siang (13/11/23), menyatakan bahwa adanya pasar murah ini akan menstabilkan harga pangan utama, dan pemda setempat juga memanfaatkan pangan lokal seperti singkong, ubi jalar, jagung, serta pisang.

Harga barang dalam Gerakan Pasar Murah, seperti beras premium 5kg dengan harga pasar Rp 85 ribu, dijual dengan harga Rp 50 ribu; beras premium 10 kg dengan harga pasar Rp165 ribu, dijual dengan harga Rp100 ribu; beras premium 25 kg dengan harga pasar Rp385 ribu, dijual dengan harga Rp 250 ribu.

Gula pasir 1 kg dengan harga pasar Rp 18 ribu dijual dengan harga Rp10 ribu, Gula pasir 5 kg dengan harga pasar Rp90 ribu dijual dengan harga Rp 50 ribu. Minyak premium 1 liter Rp 25 ribu dijual Rp14 ribu, Minyak goreng 5 liter Rp 120 ribu dijual Rp 80 ribu. Bawang merah dan putih yang bisa dijual 1 Kg dengan harga Rp 50 ribu dijual Rp 25 ribu.

Sementara itu, cabai rawit 1 kg Rp 70 ribu, dijual Rp 30 ribu. Cabai keriting 1 kg Rp 50 ribu, dijual Rp 25. Tomat 1 kg Rp 18 ribu, dijual Rp 10 ribu.

Stok barang yang disediakan dalam Gerakan Pasar Murah selama 3 hari ini mencakup beras sebanyak 30 ton, gula 25 ton, minyak goreng 3 ton, bawang putih 1,5 ton, bawang merah 1,5 ton, rica 500 kg, dan tomat 1,5 ton.

IMS juga mengakui bahwa tindakan ini sesuai arahan dari Bapak Menteri Dalam Negeri, dan skema yang mereka lakukan tidak menggunakan kupon. “Pedagang juga mungkin hanya untung seribu perak, sehingga mereka mengeluh, jadi dibuat skema berapa harga eceran tertinggi di tingkat pedagang, terutama di pasar-pasar. Pemda melakukan subsidi hampir 35 sampai 50 persen,” ungkapnya.

Gerakan ini bertujuan untuk mengendalikan harga pangan dan menekan inflasi pangan, sesuai arahan dari Bapak Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, yang menyebutkan bahwa tiga komoditas yang harus diwaspadai adalah beras, gula pasir, dan cabe rawit. (udi)