Kunjungan Kerja Dr. Mangku Pastika: Orang Bali Harus (Bisa) Jadi Saudagar

(Baliekbis.com),Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika,M.M. mengatakan kemampuan orang Bali sesungguhnya tak perlu diragukan.

“Orang Bali jago dalam berproduksi, tapi yang menjual dan menikmati untung besar orang lain. Kelemahannya pemalu dan di bidang marketing,” ujar Mangku Pastika saat vidcon acara “Bincang-bincang terkait Keberadaan DPD”, Jumat (2/10) di Gujji Cafe Jln. Merdeka Renon.

Acara yang menghadirkan nara sumber dari NCPI (Nawa Cita Pariwisata Indonesia) Bali dan pelaku bisnis serta tokoh masyarakat itu dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja diakhiri. dengan penyerahan bantuan masker.

Menurut Mangku Pastika ke depan agar bisa lebih maju dan berdaya saing, orang Bali harus bisa jadi saudagar dengan memanfaatkan teknologi, cara dan kemampuan menjual.

Mantan Gubernur Bali dua periode ini juga mendorong agar masyarakat kreatif. Sebab Bali ini sangat subur sehingga bisa dikembangkan aneka tanaman bermanfaat yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti jahe, dll.

Di sisi lain Mangku Pastika menjelaskan posisi DPD (Dewan Perwakilan Daerah) yang mewakili Bali. untuk memperjuangkan hak-hak daerah. Sehingga jelas kemana harus diperjuangkan. Jadi DPD menyerap aspirasi daerah (masyarakat) dan memperjuangkannya di pusat.

Sebagaimana disampaikan narasumber Ayu dari Asita yang berharap Mangku Pastika bisa membantu memperjuangkan pencairan bantuan terkait dampak Covid-19 yang birokrasinya dinilai terlalu panjang dan rumit. “Kalau bisa diperjuangkan agar lebih sederhana agar masyarakat tidak sulit,” harapnya.

Ketut Ngastawa mewakili Mangku Pastika menyerahkan bantuan masker

Sementara Ketua NCPI Bali Agus Maha Usadha lebih menekankan penting dukungan untuk pemberdayaan SDM Bali. Hal ini dinilai penting agar SDM yang banyak tersebar di desa-desa juga bisa berkembang dan mengelola sumber daya alam dengan baik.

Sehingga akan terjadi keseimbangan pertumbuhan antara desa dan kota. “Dengan SDM yang bagus, hasil pertanian bisa diolah agar bernilai ekonomi lebih tinggi, ada nilai tambahnya,” jelas Agus.

Narasumber lainnya Anak Agung Aryawan dan Gede Anta serta Adi juga berharap peran DPD ke depannya bisa semakin meningkat. Adi yang juga mengelola koperasi ini mempertanyakan bantuan pusat yang sampai saat ini belum cair, padahal persyaratannya sudah lengkap. “Meski nilainya hanya Rp2,4 juta tapi sangat berarti di tengah Covid ini,” jelasnya. (bas)