IB Surya Hutama : Tatonya Disukai ABG

 

IB Surya Hutama
IB Surya Hutama

(Baliekbis.com), Putus sekolah tak membuat Gusde putus asa. Berbekal kesenangannya menggambar sejak SD, ia lantas mencoba menggeluti seni tato. ‘’Mulanya hanya iseng isi waktu karena sudah tak sekolah,’’ujarnya. Kebetulan juga sang paman, profesinya menato di Kuta. Berbekal peralatan bekas yang diberi sang paman serta sejumlah petunjuk cara menato, Gusde yang  kala itu putus sekolah usai tamat SMP lantas mencoba menato. Sebagai ajang uji cobanya, ia menato teman-temannya.

Rupanya sambutan teman-temannya sangat positif. Maka ia pun semakin semangat menekuni seni tato itu. Kini setelah tiga tahun menato, lelaki 21 tahun ini mulai merasakan buah karyanya itu.  “Selain senang juga dapat penghasilan yang lumayan,” ujarnya ringan tanpa merinci berapa pendapatnnya itu.  Namun ia mengaku setiap harinya ada saja yang datang menato di rumahnya bilangan Pekambingan. Ia mengaku tak memasang tarif  khusus  untuk menato.

‘’ Bahkan ada yang  saat datang mengaku  belum punya uang  tetapi ingin ditato saya berikan,” ujar pemuda jangkung ini yang ketika di bangku SD sering dimarahi gurunya karena di kelas ia lebih  asyik menggambar ketimbang mendengar pelajaran.  Ia pun akhirnya pindah sekolah karena tak kerasan. Meski sekolahnya tersendat-sendat, Gusde   pun akhirnya bisa menyelesaikan pindidikan kejar  paket.

Dalam menato, karena tak terlalu pasang tarif serta pekerjaannya itu lebih banyak dilakukan didasarkan hobi, sehingga cukup banyak teman-temannya yang datang. Rata-rata mereka yang datang itu anak muda dan sebagian masih ABG.  Bahkan ada yang mau dijadikan model tato terbarunya. Maklum agar tatonya  berkembang ia berusaha terus melakukan inovasi serta rajin ikut kontes.

Soal jenis tato yang disukai, menurut Gusde bermacam-macam dari motif  binatang sampai ornamen lainnya. Yang datang kadang sudah bawa gambar sehingga dia tinggal mengerjakannya.  Untuk gambar yang sederhana dan tidak terlalu besar, ia bisa menyelesaikannya sekitar satu jam. “Dalam menato, selain  harus dapat mengikuti selera pelanggannya, mempertahankan kualitas seni tato yang sesungguhnya hingga memperhatikan kesehatan pelanggan dengan menggunakan alat-alat tato yang steril,” ujarnya. Hobi yang menghasilkan uang memang memiliki kenikmatan tersendiri dalam bekerja. “Carilah pekerjaan yang sesuai dengan hobimu, maka kamu akan menyukai pekerjaanmu seumur hidup.” Pepatah inilah yang memotivasinya untuk berkarir lebih dalam di bidang seni merajah tubuh. (iam)