Hadiri Pameran Lukisan Dokter Bagus Darmayasa, Anggota DPD RI Dr. Mangku Pastika: Ini Resep di Atas Kanvas yang Menenangkan Jiwa

Lukisan itu menyejukkan dan menghaluskan jiwa. Apalagi ada narasinya. Sehingga orang yang awam jadi paham.

(Baliekbis.com), Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. memuji karya seni dokter Bagus Darmayasa yang memiliki kekhasan. Kelihatan sederhana tapi penuh makna.

Menurut Mangku Pastika, melukis wajah yang dominan karya seorang dokter (Bagus Darmayasa) ini tidak mudah. Lukisan-lukisan ini ada nuansa yang khas, tidak hanya lukisan biasa. Sebab yang dilukis adalah wajah dengan ekspresi tertentu dan ini tentu tak mudah.

“Karena harus menjiwainya. Ini sangat menarik apalagi yang melukis seorang dokter,” ungkap Mangku Pastika didampingi Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja saat menyaksikan pameran lukisan karya dokter Bagus Darmayasa, Jumat (17/3) di Lobby Gedung FK Unud.

Bagus Darmayasa yang alumni FK Unud memamerkan puluhan karya lukisannya serangkaian peringatan Hari Jadi dan Kekeluargaan ke-61 FK Unud. Dominan karya dokter yang banyak menghabiskan waktunya dengan melukis ini adalah sosok wajah wanita (atas nama cinta) selain figur dan tokoh lainnya.

Menurut Mangku Pastika, lukisan yang dibuat Bagus Darmayasa ibarat resep (dokter) di atas kanvas. “Jadi obat penenangnya yaa lukisan dan ternyata ini manjur. Ini kontribusi yang luar biasa dan semua lukisannya istimewa apalagi wajah,” tambah mantan Gubernur Bali dua periode yang juga sangat menyukai karya seni (lukisan). Salah satu koleksi lukisan Mangku Pastika bahkan berukuran sangat besar, panjangnya sampai beberapa meter.

Doker Bagus mengakui melukis menjadi bagian dari kesehariannya selain tugas pokoknya sebagai Dirut RS Puri Raharja. Baginya seni bisa “menghaluskan” jiwa seseorang. Saat melukis mantan Dirut RS Bali Mandara ini merasa mampu menenangkan diri dan ini dinilai penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Dikatakan, Hari Jadi dan Jekeluargaan FK Unud setiap tahun diselenggarakan. “Kebetulan saya ada beberapa koleksi lukisan dan pihak Dekanat menyambut baik pameran ini. Dengan warna warni lukisan setidaknya memberikan terapi ke masyarakat atau siapapun,” ujarnya.

“Terapi ini juga bisa diberikan kepada pasien yang mengalami tekanan-tekanan. Saya hadir dengan seni lukis, dengan melukis, setidaknya menghaluskan jiwa, yang tadinya tegang, mumet bisa jadi tenang,” tambahnya.

Dalam pameran itu, ia memajang 71 lukisan dengan berbagai warna. “Yang saya tekankan di sini ‘atas nama wanita untuk cinta’. Karena saya anggap wanita ini sangat menginspirasi, bagaimana istri mengandung 9 bulan, melahirkan dengan kesakitan luar biasa lalu bertanggung jawab dalam pertumbuhan si anak,” ujar mantan Direktur RSJ Bangli ini. Dalam menggarap sebuah lukisan, ia mengaku apa yang dilihat, itu yang digambar. “Lukisan simpel seperti pisang ini, saya bisa habiskan waktu 2 jam,” pungkasnya. (bas)