Dr. Mangku Pastika: LPD Kedonganan Bisa Jadi Contoh Keberhasilan Kolaborasi Desa Adat dengan Warga

(Baliekbis.com), Anggota Komite II DPD RI Dr. Made Mangku Pastika,M.M. memuji kolaborasi yang dilakukan antara desa adat dengan warganya (krama) dalam menjalankan berbagai kegiatan sehingga tercapai kesejahteraan baik rohani dan jasmani.

“Jadi apa yang dilakukan LPD Kedonganan bisa jadi role model, contoh keberhasilan sebuah kolaborasi,” jelas mantan orang nomor satu di Bali ini saat kegiatan reses yang mengangkat tema “Pengelolaan Cafe, Pemberdayaan Masyarakat Pesisir”, Rabu (20/4) di Kedonganan, Badung.

Penyerapan aspirasi yang menghadirkan tokoh-tokoh adat itu dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja selain membahas potensi kelautan/pesisir juga terkait keberadaan lembaga keuangan desa adat (LPD Kedonganan) yang selama ini berkontribusi dalam mendukung perkembangan ekonomi warga.

“Kami sangat merasakan manfaat besar dengan kehadiran LPD Kedonganan yang membantu usaha warga juga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan desa adat,” jelas sejumlah tokoh yang hadir.

Bahkan bendesa adat yang juga Manajer LPD Kedonganan Ketut Madra menjelaskan lembaga keuangan desa adat yang dipimpinnya mendukung usaha desa adat seperti permodalan usaha cafe di pesisir pantai selain menjalankan simpan-pinjam.

Namun belakangan ini, keberadaan LPD di Bali yang dirintis Gubernur IB Mantra di tahun 80-an ini mulai terusik dengan adanya rencana LPD mau diganti serta menyangkut pajak, dll. Kondisi ini membuat resah. “Kami selama ini merasakan manfaat positif keberadaan LPD baik bagi warga maupun desa adat,” jelas mereka.

Menurut Mangku Pastika, di zaman sekarang yang penting dikedepankan adalah kolaborasi. Sebab sulit kalau jalan sendiri-sendiri. Kehadiran seorang pemimpin sangat penting dan menentukan. “Tantangan seorang pemimpin juga luar biasa, apalagi kalau mau bikin perubahan. Sebab pemimpin bukan manusia biasa. Jadi harus ada kelebihan, berani dan bijak. Jangan dikit-dikit marah apalagi memperkeruh suasana. Sebab orang mau datang kalau kondisinya nyaman dan tenang,” jelas Mangku Pastika menjawab pertanyaan terkait dampak pandemi yang dirasakan cukup berat, situasi yang tidak menentu dan harga-harga fluktuatif. (bas)