Bappeda Dukung Bali Jadi Pilot Proyek Nasional Transformasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi

(Baliekbis.com), Bappeda Provinsi Bali sangat mendukung apabila Bali dijadikan proyek percontohan dalam pelaksanaan program transformasi pendidikan menuju pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi yang kompeten secara nasional.

Bali telah memenuhi sejumlah persyaratan penting untuk itu seperti telah memiliki road map atau peta jalan, telah memiliki Tim Koordinasi Daerah Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (TKDV), telah terbentuk ekosistem kemitraan dan keselarasan antara pemerintah daerah dengan lembaga pendidikan dan dunia usaha dan idustri, serta terdapat keunggulan komparatif bagi berkembangnya inovasi daerah yang berpijak pada potensi lokal daerah. Hal itu disampaikan Kepala Bappeda Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra ketika memberikan sambutan dalam acara Peluncuran Program Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah yang diselenggarakan atas kerjasama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Pemprov Bali dan Politeknik Negeri Bali bertempat di Hotel Prama Sanur Beach, Denpasar, Rabu, 27 September 2023.

“Ayo gaskan itu Pak Direktur,” ajak Ika Putra dihadapan Pelaksana Tugas Direktur Kemitraan dan Keselarasan DUDI Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Uuf Brajawidagda dan para peserta kegiatan yang terdiri dari utusan Bappeda kabupaten/kota se-Bali, utusan Dinas Pendidikan kabupaten/kota se-Bali, Kamar Dagang dan Industri provinsi dan kabupaten/kota se-Bali dan media massa.

Ika Putra sependapat pada pandangan bahwa sudah saatnya pemerintah daerah, lembaga pendidikan dan dunia usaha serta industri di seluruh Bali untuk menjawab secara nyata keinginan masyarakat untuk menjadikan dunia pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dan mampu memenuhi permintaan pasaran kerja yang terus berkembang dinamis. “Sudah bukan saatnya untuk berparadigma saja,” katanya.

Karena masyarakat, lanjut Ika Putra, sudah menunggu sumbasih nyata dunia pendidikan bertransformasi untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang kompeten dengan kebutuhan mereka. Sebelumnya Direktur Politeknik Negeri Bali Dr. I Nyoman Abdi mengemukakan, program transformasi pendidikan menuju pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi di Provinsi Bali sangat diperlukan oleh masyarakat. Karenanya bukan saatnya menampilkan sisi seremonial membahas hal itu, tetapi disiapkan secara nyata untuk menjadikan Bali proyek percontohan nasional.

Masyarakat, kata Nyoman Abdi, sedang menunggu hasil transformasi itu sehingga penguatan kemitraan ini sangat, sangat, dan sangat penting bagi Bali untuk menyumbangkan SDM yang kompeten. Ia menyebut sumbangsih yang diperlukan itu antara lain dalam hal pengembangan energi baru terbarukan, digitalisasi di berbagai bidang kehidupan, dan wisata yang hijau. “Bukan seremonial tetapi fakta yang nyata, yang konkrit,” kata Abdi.

Sementara Plt Direktur Kemitraan dan Keselarasan DUDI Kemendikbud Ristek, Uuf Brajawidagda mengemukakan, salah satu alasan mendasar pentingnya program ini adalah, kenyataan bahwa konsep link and match yang dikembangkan selama ini, belum mampu menjawab tantangan kebutuhan SDM kompeten dunia usaha dan idustri yang ditandai oleh perkembangan sangat cepat Iptek yang berpengaruh pada keberadaan dunia kerja, dunia usaha dan idustri.

Transformasi pendidikan menuju pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi ini dirancang untuk mengisi dan menjawab tantangan tersebut. “Salah satu tujuan program pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi ini adalah menjawab apa yang disebut dengan man power demand dunia usaha dan dunia industri,” terang Uuf.

Khusus untuk Bali, Uuf mengemukakan, pengalaman Bali yang selama ini terlalu menggantungkan perekonomian daerah pada sektor pariwisata telah memberi pelajaran sangat berharga saat terjadi pandemi Covid-19. Pada masa ituperekonomian Bali tumbuh minus 9,31% yang berarti terpuruknya indikator pembangunan daerah. Belajar dari pengalaman itu, harus mampu dijawab oleh seluruh pemangku kepentingan pembangunan Bali, utamanya pemerintah, lembaga pendidikan dan dunia usaha dan industri, mau seperti apa Bali ke depan. Apakah masih terlalu bergantung pada sektor pariwisata atau bertransformasi? “Itu perlu disepakati bersama dan disiapkan bersama,” kata Uuf seraya menjelaskan bahwa program pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi bisa menjawab hal itu yang tentunya harus disiapkan dengan baik.

Kegiatan ini juga diisi dengan diskusi dengan tema Mengidentifikasi Potensi Vokasi Daerah Melalui Pengembangan Kemitraan yang Kuat Antara Pemerintah Daerah, Lembaga Pendidikan dan Dunia Usaha dan Idustri (DUDI) dengan menampilkan narasumber Direktur Poltek Negeri Bali Dr. I Nyoman Abdi, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Bali Ida Bagus Gde Wesnawa Punia, Kadisnaker dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan dan Ketua Umum Kadinda Bali I Made Ariandi. (ist)