Ratusan Orang Muda Solor Barat Berkumpul di Ritaebang, Ada Apa?

(Baliekbis.com), Sejak Selasa hingga Kamis,21-24 Juni 2024, ratusan Orang Muda Katolik (OMK) di belahan barat Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur-NTT, meramaikan Pusat Paroki St. Yohanes Pembaptis Ritaebang. Ada apa gerangan di sana?

Selain meriahrayakan Pesta Pelindung Paroki Ritaebang, St. Yohanes Pembabtis, Kamis,24 Juni 2022, kebersatuan 6 OMK Stasi (5 desa,1 kelurahan) se-Paroki Ritaebang tersebut juga untuk mengikrarkan kebersatuan mereka sebagai generasi pembaharuan.

“Menjadi agen pembaharuan,” demikian Gregorius Wuring Leyn, Ketua Dewan Pastoral Paroki Ritaebang dalam talkshow bertajuk Peran Milenial (OMK) Sebagai Generasi Pembaharuan, Rabu, 22 Juni 2022, membangunkan kesadaran kawula muda Katolik se-Paroki Ritaebang itu untuk membuka diri terhadap hal-hal konstruktif edukatif dan berperilaku secara beradab serta bermartabat.

Memulainya dengan siklus kehidupan diri hingga pada pengenalan norma adat dan norma-norma lainnya, Goris Leyn menegaskan peran OMK itu bukanlah sebagai pribadi (manusia) biadab. Namun harus beradab dan bermartabat.

“Belajarlah menjadi manusia pribadi beradab agar ke depannya anda bisa mengambil tongkat kepemimpinan, baik di bidang pemerintahan, gereja, maupun di lewo tanah (desa),” tandasnya.

Senada Ketua DPP tersebut, Camat Solor Barat Petrus K. Kewuan, S.Sos mengarahkan warga OMK untuk tampil sebagai generasi milenial yang berkualitas.

Menurutnya, hidup di era milenium ini, kaum milenial yang menamakan dirinya OMK tersebut harus lebih kreatif dan mampu melahirkan karya-karya produktif yang berguna bagi dirinya sendiri maupun bermanfaat bagi sesama, bukan menghadirkan sejumlah persoalan (kasus) yang merugikan atau mencederai diri sendiri.

Camat Solor Barat itu lalu mengajak mereka untuk turut serta memelihara Kamtibmas dan terlibat aktif bersama pemerintah menggempur stunting.

Searah Goris Leyn dan Camat Piter Kewuan, Pastor Pendamping OMK Paroki Ritaebang, P. Eflorianus Efrem Bani, SVD tampil menggugah nurani warga OMK yang telah “terjebak” dalam nikmatnya media sosial.

“Orang muda saat ini lebih fokus bergumul dengan media sosial dengan melupakan siapa sesungguhnya dirinya sendiri. Lantas apakah orang muda saat ini harus berjalan seperti ini?,” serunya sembari mengajak mereka untuk membentengi diri dengan doa serta tanpa pamrih membaktikan diri pada ruang pengabdian masing – masing. (emnir/rsn)