Pemkab Gianyar Sosialisasikan Three Ends Melalui Lomba Vocal Group Gerak dan Lagu

(Baliekbis.com). Sambut peringatan Hari Ibu ke-90 Tahun 2018 di Kabupaten Gianyar, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Gianyar selenggarakan Lomba Vocal Group Gerak dan Lagu Three Ends dengan menghadirkan tiga orang juri yakni dua orang akademisi dan satu orang praktisi, Kamis, (13/10) di Balai Budaya Gianyar.
Kegiatan Lomba dibuka Asisten Administrasi dan Kesra Setdakab Gianyar, I Wayan Suardana, diikuti oleh sepuluh group dari organisasi wanita serta perwakilan dari SMA/SMK di masing-masing kecamatan. Dimana masing-masing group berjumlah 7-10 orang. Kepala Dinas P3AP2KB, Ir. Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu, MT mengatakan, selain serangkaian dalam peringata Hari Ibu ke-90, kegiatan ini juga guna mendukung kegiatan peningkatan Kapasitas perempuan untuk mewujudkan Kesetaraan Gender. Dimana Three Ends merupakan program unggulan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang disosialisasikan langsung ke daerah.
Tujuannya, agar masyarakat memahami tentang Three Ends, ikut mencegah dan mensosialisasikannya yaitu akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia serta akhiri kesenjangan ekonomi terhadap perempuan.  “Ini merupakan salah satu kegiatan sosialisasi yang kita lakukan. Karena untuk percepatan serta efektifas program perlu dukungan  dan partisipasi semua komponen masyarakat,” imbuh Cok Lesmana Trisnu.
Cok Lesmana Trisnu menambahkan, untuk percepatan dan efektifitas pelaksanaan program tersebut tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi harus bahu membahu dengan masyarakat guna menggalang dukungan, partisipasi masyarakat, akademisi, dunia usaha serta media.
Asisten Administrasi dan Kesra Setdakab Gianyar, I Wayan Suardana sangat mengapresiasi pelaksanaan Lomba Vocal Group dan Lagu Three Ends. Kegiatan ini sebagai salah satu sarana sosialiasi pelaksanaan Program Three Ends yang dicanangkan pemerintah. Yakni, mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia serta akhiri kesenjangan ekonomi terhadap perempuan. Di Kabupaten Gianyar sendiri per Desember 2018 tercatat sebanyak 57 kasus kekerasan, dimana 24 kasus terjadi pada perempuan dan 33 terjadi pada anak-anak. “Saya harap, kita semua ikut terlibat secara aktif mendukung setiap program dari Pemerintah dalam upaya mengakhiri budaya kekerasan terhadap perempuan dan anak,” kata Suardana. (hms)