Ngurah Ambara: Bali Perlu Swab Massal Putus Mata Rantai Covid-19

(Baliekbis.com), Salah satu tokoh masyarakat Kota Denpasar Gede Ngurah Ambara Putra mengatakan kalau di tempat kremasi sangat berpotensi menimbulkan klaster baru Covid-19 karena terjadinya kerumunan.

“Artinya di tempat kremasi bisa saja nantinya akan memunculkan klaster baru, maka itu di tempat kremasi harus ada peran petugas Satgas Covid-19 yang ikut memantau. Jika nantinya ada kerumunan bisa secara tegas menegakkan protokol kesehatan,” ucapnya, Rabu (25/8).

Menurut Ngurah Ambara, melihat situasi dan kondisi saat ini untuk bisa memutus mata rantai Covid-19 dibutuhkan kesadaran bersama. Paling tidak mematuhi setiap aturan yang sudah diberlakukan oleh pemerintah saat ini yakni menghindari kerumunan.

“Karena dalam situasi dan kondisi saat ini kita sama sekali tidak mengetahui mana masyarakat yang OTG (Orang Tanpa Gejala) atau tidak. Kecuali dilakukan lewat swab,” terangnya.

Mantan calon Walikota Denpasar ini mengusulkan agar mata rantai Covid-19 bisa secepatnya diputus adalah mengakselerasi pemberian vaksin masyarakat sehingga terbentuk herd immunity dan pemerintah hendaknya melakukan swab massal yakni bisa dilakukan door to door ke rumah-rumah warga.

“Berikan pelayanan swab gratis kepada masyarakat seperti yang sudah dilakukan di beberapa negara lain. Karena dengan swab massal satu-satunya cara bisa segera memutus mata rantai Covid-19,” imbuhnya.

Dijelaskan, kalau hanya terus menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) malah akan menambah beban mental masyarakat.

“Malahan akan terus memunculkan klaster-klaster baru nantinya yang akan sulit untuk bisa diatasi. Apalagi beban ekonomi masyarakat kini semakin berat,” jelasnya.

Ngurah Ambara menambahkan, meski pemerintah sudah menyiapkan beberapa tempat untuk isolasi, namun bukan berarti otomatis bisa cepat memutus mata rantai Covid-19 kalau beban mental masyarakat masih menjadi tekanan. (ist)