Dukung Digitalisasi Pendidikan, PLN Hadirkan Fasilitas Komputer untuk Anak – anak Kurang Mampu di Bangli

(Baliekbis.com), PT PLN (Persero) berkomitmen mendukung pembangunan nasional tak hanya menyediakan infrastruktur kelistrikan saja namun juga berkontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan di masyarakat.

Komitmen ini ditujukan dengan menghadirkan sarana dan prasarana laboratorium komputer bagi anak – anak kurang mampu yang menempuh pendidikan di Yayasan Pasraman Gurukula.

Bertempat di Wantilan Gurukula Laksmi, Kubu, Bangli, bantuan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli kali ini menyerahkan 10 unit komputer, 10 unit laptop, beserta instalasi dan sambungan internet yang didukung oleh iconnet.

Senior Manager Komunikasi & Umum PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, Krisantus Hendro Setyawan mengatakan bantuan TJSL kabupaten Bangli sarana dan prasarana ini diperuntukkan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.

“Kami berharap bantuan ini dapat mensinerginkan hubungan baik antara PLN dan masyarakat dalam bidang pendidikan,” ucap Krisantus.

Ia menambahkan agar yayasan dapat memanfaatkan bantuan ini untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan serta meningkatkan kemampuan siswa dalam pemanfaatan teknologi informasi.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar mengapresiasi upaya PLN atas dukungan yang telah diberikan kepada anak – anak di Yayasan Gurukula.

“Kita patut berbangga dan berterima kasih kepada PLN yang telah banyak melakukan gerakan sosial, maupun update pelayanan PLN di Kabupaten Bangli,” kata Wayan Diar.

Ia juga menambahkan bahwa sudah selayaknya kita membantu keberlanjutan anak – anak untuk belajar di Yayasan Gurukula dan ini juga menjadi tugas bersama khususnya untuk memajukan pendidikan Bangli.

Perwakilan Yayasan Gurukula, I Nyoman Arimbawa menjelaskan Yayasan saat ini menampung 43 siswa SMP dan SMA yang sekaligus diberikan fasilitas asrama.

“Belum dibuka pendaftaran namun, tahun depan sudah ada siswa yang siap mendaftar sebanyak 42 untuk TK, dan 27 siswa untuk SD,” jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa pendidikan karakter bagi anak – anak adalah yang utama, sehingga saat proses belajar mengajar, anak – anak tidak diperbolehkan membawa handphone.

Namun, menurutnya hal ini dikompensasi dengan penyediaan sarana IT yang sudah cukup memadai, yakni ada 2 laboratorium komputer, walaupun terdapat keterbatasan jumlah guru sehingga mengurangi efisiensi dalam pembelajaran.

Terakhir pihaknya menyampaikan rasa terima kasih kepada PLN yang telah ikut berpartisipasi melengkapi fasilitas yang diperlukan di Yayasan Gurukula. (ist)