Dorong Pertumbuhan UMKM Lokal asal Bali melalui Inisiatif Hyperlocal, Tokopedia Catat Kenaikan Jumlah Penjual di Provinsi Bali Hampir 2x Lipat

(Baliekbis.com), Tokopedia sebagai perusahaan teknologi Indonesia sekaligus bagian dari Grup GoTo terus berupaya menciptakan super ecosystem yang bisa mempermudah masyarakat menemukan apa pun bersama Tokopedia, sekaligus mendukung perkembangan UMKM lokal demi mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Tokopedia, melalui Rizky Juanita Azuz, selaku Kepala Divisi Corporate Affairs Tokopedia mengatakan, “Agar UMKM di seluruh penjuru Indonesia punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh, tanpa perlu pindah ke kota besar untuk menjangkau pasar, Tokopedia menghadirkan berbagai inisiatif Hyperlocal. Gencarnya inisiatif ini turut berdampak dalam meningkatkan jumlah penjual di Provinsi Bali lebih dari 2x lipat pada periode Juni 2023 dibanding Januari hingga Mei 2023.

Inisiatif Hyperlocal Tokopedia yang mengusung teknologi geo-tagging untuk mendekatkan penjual dengan pembeli setempat, menjadi salah satu upaya Tokopedia demi mendukung tumbuh-kembang UMKM lokal. Menurut data internal Tokopedia, kampanye Waktu Indonesia Belanja, Home Living Salebration, Tokopedia Garage, Serbu Official Store, dan Tokopedia Tekno menjadi kampanye dengan transaksi paling tinggi di Bali selama periode semester I 2023.

Inisiatif Hyperlocal Tokopedia Bawa Dampak Positif bagi Pertumbuhan UMKM di Bali

Kumpulan Toko Pilihan (KTP) yang merupakan salah satu manifestasi Hyperlocal dalam bentuk halaman kurasi produk untuk mendekatkan UMKM lokal dengan pembeli di sekitarnya juga mengalami pertumbuhan. Data internal Tokopedia menyebutkan bahwa jumlah penjual di Provinsi Bali yang mengikuti kampanye KTP meningkat sebesar 2x lipat pada bulan Juni 2023 jika dibandingkan dengan bulan Januari hingga Mei 2023.

Sedangkan di sisi lain, menurut data internal Tokopedia, pada periode Juni 2023, dibanding Januari-Mei 2023, Kab. Badung, Kab. Gianyar, Kota Denpasar, dan Kab. Tabanan, tercatat sebagai Kabupaten dengan peningkatan jumlah penjual dan pembeli tertinggi di Provinsi Bali.

Sementara itu, di tingkat kecamatan, Kec. Bangli, Kec. Marga, Kec. Nusa Penida, Kec. Tegalallang, dan Kec. Tejakula menjadi beberapa kecamatan dengan peningkatan transaksi tertinggi di Bali pada bulan Juni 2023 dibandingkan dengan periode Januari-Mei 2023 dengan kenaikan rata-rata sebesar 1,5x lipat.

Selain itu, dengan meningkatnya tren transaksi hingga penjual di Bali, memberi dampak pada kategori Elektronik, Makanan & Minuman, Kesehatan, Fesyen, dan Rumah Tangga yang menjadi kategori paling populer selama semester I 2023.

Untuk kategori produk digital, E-Invoicing, Ticket Event, Kartu Prakerja, Pajak Bumi dan Bangunan, dan Uang Elektronik menjadi kategori dengan kenaikan transaksi tertinggi di Bali selama bulan Juni 2023 dibandingkan bulan Januari-Mei 2023 dengan kenaikan rata-rata sebesar hampir 2x lipat.

TuTu & Co Manfaatkan Tokopedia untuk Go Local dan Ubah Stigma Profesi Perajin

Berjualan di Tokopedia pada pandemi 2019 menjadi sebuah hal yang tak terduga bagi TuTu & Co. Brand Indonesia asal Kota Denpasar, Bali yang menjual aksesori fesyen dengan material manik berkualitas ini memanfaatkan Tokopedia sejak akun media sosial bisnis miliknya tidak dapat diakses.

“Saat baru bergabung, ternyata Tokopedia sangat mendukung bisnis kecil seperti brand Tutu & Co. Manfaat yang kami dapat adalah meningkatnya brand awareness, sehingga kami memiliki pembeli dari Sabang sampai Merauke. Bahkan, berbagai kampanye seperti Tokopedia Fashion Week, Waktu Indonesia Belanja (WIB), Cantik Fest, dan Serbu Official Store (SOS) memberi pengaruh terhadap peningkatan penjualan produk kami,” ucap Pemilik Usaha Tutu & Co, Wiko Wikarta.

Sambil mengembangkan bisnisnya dengan memperluas pasar, Wiko juga tetap mempertahankan kualitas aksesori yang dibuat tanpa risau dibandingkan dengan produk sejenis namun dengan harga lebih murah. Bagi Wiko, menjual produk dengan bahan berkualitas dan proses pengerjaan yang detil adalah hal utama. Selain mengutamakan kualitas, Wiko juga mempunyai misi untuk mengubah stigma profesi perajin bagi warga Bali.

“Nama TuTu & Co tidak hanya sekedar unik, kata dari ‘& Co’ saya gunakan karena mewakili perajin Bali yang membantu pembuatan aksesori TuTu & Co. Saya berharap, stigma profesi perajin yang semula dianggap tidak berpenghasilan, akan berubah menjadi sebuah profesi pilihan yang juga menghasilkan,” ucap Wiko yang kini memiliki tujuh karyawan penduduk lokal Bali yang ia rekrut melalui kepala desa.

Heart Beads Rangkul Perajin Bali dan Perluas Pasar Melalui Tokopedia

Pemilik Usaha Heart Beads yang bernama Nerissa, asal Bali ini memulai bisnisnya sejak 2012 saat menjadi mahasiswi dan bermodalkan uang hanya Rp400 ribu. Awal mulanya, Nerissa hanya berjualan produk aksesori mulai dari gelang hingga tas etnik, namun melihat banyak permintaan pelanggan pada produk pakaian, ia berinovasi untuk menjual produk kaftan yang menggunakan bahan rayon premium.

“Pada 2019, saya dan suami memutuskan untuk membangun kantor kecil. Namun pandemi yang melanda Indonesia di awal 2020 sangat berdampak pada bisnis kami. Viralnya tren baju tie dye saat pandemi membangkitkan kami untuk menjual baju tie dye yang tergeletak di gudang sebagai stock. Desember 2019 kami pun memutuskan bergabung di Tokopedia, tidak disangka penjualan kami meningkat 10x lipat selama periode tahun 2020 dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ucap Nerissa.

Dengan berkembangnya Heart Beads berjualan produk kaftan disaat pandemi, Nerissa berhasil merangkul 10 perajin lokal asal Bali. Para perajin dilibatkan dalam proses pembuatan baju kaftan melalui teknik tie dye dan menggunakan bahan alami. Berkat inovasi ini pula, Heart Beads mampu mempekerjakan perajin lokal hingga membantu meningkatkan perekonomian mereka.

“Kedepannya saya berharap Heart Beads bisa menjadi wadah bagi para perajin lokal, karena jasa mereka luar biasa. Berkat para perajin dan Tokopedia pula, dalam perbulannya, omzet yang bisa didapatkan Heart Beads mencapai hingga 3 digit, dan berhasil mengirim produk hingga ke Aceh dan Papua,” jelas Nerissa.

Nerissa pun menambahkan, “Dalam strategi penjualan produk, Heart Beads rutin mengikuti kampanye WIB dan Women in Style yang dapat meningkatkan penjualan hingga 2x lipat.”

“Lewat berbagai inisiatif Hyperlocal, masyarakat di hampir 99% kecamatan di Indonesia bisa menemukan dan mendapatkan sekitar 1,8 miliar produk dengan harga transparan melalui Tokopedia. Tokopedia akan terus konsisten berkolaborasi dengan pihak strategis untuk memberikan panggung seluas-luasnya kepada pelaku UMKM di Indonesia dalam adaptasi digital, agar dapat mendorong perekonomian nasional,” tutup Rizky. (ist)