Di Bali, Mitra Bukalapak Raup Pendapatan hingga 3x Lipat Setelah Perluas Variasi Produk

(Baliekbis.com), Mitra Bukalapak terus memberdayakan UMKM dengan kemampuan untuk menjual berbagai produk fisik serta produk dan layanan virtual. Hasilnya, para Mitra Bukalapak berhasil meningkatkan pendapatannya hingga 3x lipat sejak bergabung jadi Mitra Bukalapak.

Keberhasilan ini juga didukung oleh posisi warung sebagai bisnis mikro dan kecil yang mampu menjangkau segala lapisan masyarakat di berbagai komunitas.

Sebagaimana diungkapkan salah satu Mitra Bukalapak di Bali Ni Made Suartini, produk-produk virtual yang dijual di warungnya melalui aplikasi Mitra Bukalapak menyediakan berbagai nilai tambah bagi para pelanggannya.

Sebelum menjadi Mitra Bukalapak, warung Made Suartini hanya menjual produk-produk makanan. Jumlah pelanggannya pun relatif kecil. Sejak menjual berbagai produk virtual di warungnya, Made dapat menarik lebih banyak pelanggan.

“Banyak orang yang memilih datang ke warung saya dibandingkan ke tempat lain karena saya menyediakan macam-macam produk dan layanan virtual, seperti pulsa dan pembayaran tagihan,” ujarnya, Jumat (28/10) di sela-sela acara media gathering di Sanur yang dihadiri Howard Gani selaku CEO Buka Mitra Indonesia.

Menurutnya, produk-produk dan layanan seperti ini jarang dimiliki oleh warung-warung lain di daerah sekitarnya. “Sebagai warung, saya juga punya fleksibilitas untuk buka sampai lebih malam dibandingkan toko-toko modern. Ini tentunya memudahkan pelanggan-pelanggan saya, terutama yang sering kerja sampai malam. Juga karena saya warung, pelanggan-pelanggan saya bisa memenuhi berbagai kebutuhannya sambil ngobrol santai dengan saya tanpa merasa perlu memakai baju formal atau sejenisnya,” tambahnya.

Hasilnya, Made dapat menaikkan pendapatannya hingga lebih 3x lipat per hari dari sekitar Rp 300.000 per hari ke Rp 1 hingga 2 juta per hari.

Mitra Bukalapak lainnya dari Bali, Adiwitari juga merasakan manfaat dari layanan pembelian grocery melalui aplikasi Mitra Bukalapak.

“Saya bisa belanja stok barang dan bahan-bahan makanan untuk dijual warung dengan lebih mudah karena tinggal pesan, kemudian barangnya diantar langsung ke warung saya. Karena inilah saya jadi pionir penjual produk segar di lingkungan saya. Bahkan sekarang saya jadi supplier bahan-bahan baku bagi rumah-rumah makan dan pebisnis kuliner di sini karena posisi warung saya yang strategis,” ujarnya.

Dari kemudahan dan kapabilitas yang diberikan oleh Mitra Bukalapak, kedua pelaku UMKM di Bali ini berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan hingga lebih dari 2x lipat.

Menurut Howard Gani selaku CEO Buka Mitra Indonesia dampak yang dirasakan oleh para Mitra Bukalapak di kota-kota di luar Pulau Jawa menjadi pendorong bagi Mitra Bukalapak untuk terus mengembangkan berbagai layanan dan fiturnya.

“Kami ingin dampak yang diciptakan oleh Mitra Bukalapak dapat dirasakan secara merata dan inklusif oleh pelaku bisnis kecil di seluruh Indonesia. Karena itu, kami akan terus memperluas akses bagi para Mitra kami ke berbagai layanan dari vertikal-vertikal bisnis Bukalapak. Dengan begitu, kapabilitas bisnis mereka akan terus tumbuh dan bisa terus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ucapnya.

Mitra Bukalapak yang diluncurkan pada tahun 2017, adalah platform online-to-offline (o2o) pertama di Indonesia yang menyediakan akses ke beragam produk fisik, virtual, dan finansial, dari barang kebutuhan sehari-hari, pulsa, token listrik, hingga berbagai layanan seperti pembayaran tagihan, pengiriman uang, hingga layanan logistik, ke para pemilik warung serta pelaku UMKM lainnya di Indonesia.

Melalui aplikasi Mitra Bukalapak, para UMKM dapat memiliki akses ke lebih banyak SKU produk fisik dan produk finansial, mengatasi kendala terkait rantai suplai dan pengadaan, serta kesempatan untuk menerima dukungan finansial. Di tahun 2019, sebanyak 3,4 juta pelaku UMKM terdaftar sebagai Mitra Bukalapak. Di tahun 2022, jumlahnya naik secara signifikan ke 14.2 juta. Mitra Bukalapak tersebar di lebih dari 200 kota di Indonesia. (bas)