Band Hard Rockin Man Angkat Lagu Tahun 80-an

(Baliekbis.com), Grup band yang mengatasnamakan dirinya Band Hard Rockin Man ini terdiri dari empat orang personil yakni Wie Dozzer (vokalis), Hendra (guitar), Ary Asmara (drum), dan Anom (bass) dibentuk atas dedikasi para pecinta dan penggemar yang menyukai musik rock. Jika dilihat usia para personil grup band ini bisa dikatakan sudah tidak muda lagi. Namun lagu-lagu yang sering dibawakan hampir lirik lagunya mengingatkan kita kembali ke tahun 80-an. Menurut vokalis Band Hard Rockin Man, Wie Dozzer yang ditemui di Radio Suara Sunari, Kamis (26/7) keinginan bisa terus menghidupakn musik rock di Bali agar semakin dicintai di kalangan para pecinta dan penggemar sudah menjadi impian sejak lama. “Walau hanya sebatas bisa menghibur tampil manggung di beberapa café dan bar, bagi kami merupakan momen yang membanggakan. Karena lagu-lagu yang sering dibawakan oleh grup band kami masih bisa sepenuhnya diterima masyarakat,” terangnya.

Sebenarnya, Band Hard Rockin Man menginginkan agar komunitas musik rock di Bali bisa terus berkembang dan maju. Paling tidak yang diinginkan jumlah anggota di komunitas musik rock bisa terus bertambah. Memang saat ini sudah terbentuk komunitas musik rock seperti Brother Rock Community (BRC) dengan jumlah anggotanya sudah mencapai puluhan grup band rock. “Namun perlu lebih ditingkatkan lagi jumlah anggotanya untuk bisa bergabung di BRC,” ucapnya.

Lanjut Wie Dozzer, pada saat awal membentuk Band Hard Rockin Man ini banyak momen yang menarik didapat seperti bisa kumpul bareng, berbagi cerita dan saling memberikan masukan positif untuk bisa menciptakan musik rock yang tidak begitu keras namun bisa disukai oleh para pecinta dan penggemar musik rock di Bali. “Saat latihan di studio untuk bisa menghasilkan satu lagu, dan bisa bergaya seperti para pemain musik rock tahun 80-an tidaklah mudah. Itupun membutuhkan waktu berjam-jam lamanya, dan harus beberapa kali mengulang,” imbuhnya. Ditambahkan, apa yang menjadi hasil karya di dunia tarik suara, khususnya menyenangi musik rock diharapkan masyarakat bisa menerimanya dengan baik. “Karena jiwa kami di dunia tarik suara diibaratkan seperti sepasang kekasih yang tidak akan pernah bisa dilepas sampai kapan pun,” jelasnya. (sus)