Tinjau Penyeberangan Sanur-Nusa Penida, Dr. Mangku Pastika, M.M.: Tiket Harus Terjangkau dan Jaga Keselamatan Penumpang

(Baliekbis.com), Anggota DPD RI Dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika, M.M. memuji penataan penyeberangan Sanur-Nusa Penida yang sangat bagus dan memberi kenyamanan bagi warga dan wisatawan

“Penyeberangan sudah bagus dan saya harap pelayanan tetap ditingkatkan. Meski harga tiket penyeberangan relatif murah namun pelayanan dan faktor keselamatan penumpang harus diutamakan,” jelas Mangku Pastika saat kegiatan reses kepada Kepala Wilayah Kerja Pelabuhan Penyeberangan Sanur Ketut Suarnata Putra, Jumat (16/12).

Dalam reses yang mengangkat tema “Pengembangan
Pelabuhan Sanur-Nusa Penida sebagai Bentuk Optimalisasi Transportasi Laut”, Mangku Pastika didampingi Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja.

Mangku Pastika juga mengingatkan saat ini kondisi pariwisata baru pulih sehingga kehadiran wisatawan yang ke Bali perlu mendapatkan pelayanan yang baik. “Jadi kita syukuri dulu wisatawan sudah datang ke sini, soal harga tiket bisa dikaji nanti,” tambah mantan Gubernur Bali dua periode ini.

Kepala Wilayah Kerja Pelabuhan Penyeberangan Sanur Ketut Suarnata Putra menjelaskan tiket penyeberangan Sanur-Nusa Penida relatif murah yakni wisatawan domestik/lokal Rp100 ribu, wisman Rp125 ribu dan bagi penumpang yang akan persembahyangan harga tiketnya Rp75 ribu.

Dikatakan wisatawan yang hendak menyeberang melalui Sanur belakangan ini meningkat tajam dibandingkan ketika pandemi. Dalam beberapa bulan terakhir sehari rata-rata antara 3 ribu hingga 4 ribu. Jumlah itu mendekati pencapaian pada 2019 sebelum pandemi yang berkisar 5 ribuan.

Dari pantauan tampak Jumat (16/12) sejak lagi wisatawan yang hendak menyeberang memadati areal pelabuhan. “Yang berangkat pagi memang banyak ada sekitar 2 ribu,” ujar Ketut Suarnata Putra.

Di pelabuhan itu beroperasi 60 kapal yang memiliki daya tampung 4.800 penumpang. “Wisatawan yang menyeberang hampir seimbang antara domestik dengan wisman,” tambahnya.

Sementara Bendesa Adat Sanur IB Paramartha mengatakan dengan meningkatnya wisatawan yang menyeberang, perlu ada pengelolaan angkutan yang masuk agar tidak macet. Juga dipikirkan penanganan kebersihan (sampah).

“Saya kira bisa dibuatkan jalur tambahan agar tidak menumpuk di satu jalur seperti sekarang ini. Tadi saya macet sampai setengah jam baru bisa masuk,” tambah mantan Kades Sanur ini kepada Mangku Pastika. Soal kemacetan juga disampaikan sejumlah pengunjung yang hendak menyeberang. “Kami bahkan terpaksa turun di pinggir jalan dan jalan kaki agar tak sampai terlambat,” jelasnya.

Atas masukan tersebut, Mangku Pastika menegaskan salah satu solusi mengatasi kemacetan adalah menambah tempat parkir dan membuka akses tambahan. “Ini harus segera dibuatkan solusinya sehingga wisatawan tak waswas takut terlambat,” tambahnya. (bas)