Soal Nawacandra, Rai Mantra: Inti Kepemimpinan dalam Bhagawadgita adalah Ketenangan

(Baliekbis.com), Calon Gubernur Bali nomor urut dua Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantara dengan cerdas menjawab pertanyaan pembuka dari Calon Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) pasangan Calon Gubernur nomor urut satu I Wayan Koster dalam debat terbuka Pilgub Bali di Nusa Dua, Sabtu (28/4) malam.

Awalnya Cok Ace bertanya mengenai konsep visi pembangunan Mantra-Kerta yakni Nawacandra. Lalu Cok Ace sempat berpikir bahwa Nawa Candra yang secara harfiah berarti sembilan bulan ada kaitan dengan dimensi waktu dan kelahiran. Nawa juga ada kaitannya dengan sembilan penjuru arah angin. Lalu Candra berkaitan dengan konsep kepemimpinan Hindu “Asta Brata” yang merepresentasikan karakter pemimpin yang teduh, tenang dan mampu memberi penerangan.

“Saya berpikir bagaimana memimpin Bali dengan dinamika cepat dengan hanya suasana tenang dan teduh,” tanya Cok Ace kepada Mantra-Kerta. Menjawab pertanyaan Cok Ace tersebut, Rai Mantra memberi jawaban yang cukup cerdas dan dikaitan dengan kitab suci Bhagawadgita. Menurut Rai Mantra visi Nawacandra ditetapkan berdasarkan filosofi Bhagawagita yang memuat juga intisari ajaran kepemimpinan dari Sang Krisna kepada Arjuna. Lalu Rai Mantra melanjutkan bahwa inti dari kepemimpinan dalam Bhagawadgita adalah ketenangan. Maka Bali membutuhkan pemimpin yang dapat mengatasi berbagai permasalahan dengan ketenangan.

“Dalam Bhagawadgita inti dari kepemipinan adalah ketenangan. Nawacandra berasal dari bahasa Sansekerta yang secara harfiah artinya sembilan bulan. Lalu makna angka sembilan ini merupakan manifestasi sembilan kabupaten/kota di Bali. Kenapa bulan? Karena bulan yang dapat menyinari dalam kegelapan. Ini berdasarkan filosofi Bhagawadgita,” papar Rai Mantra.(nwm)