Reses Dr. Mangku Pastika, M.M.: Petani Harapkan Simantri Ditingkatkan

(Baliekbis.com), Petani yang tergabung dalam kelompok Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) mengatakan program Simantri berjalan cukup bagus dimana ada pertambahan anak sapi setiap tahunnya.

Hanya pengolahan kotoran baik urine maupun kotoran sapi masih konvensional. Kotoran sapi terserap oleh anggota digunakan untuk pemupukan lahan. Petani mengatakan program simantri ini sangat menguntungkan sehingga mereka berharap bisa ditingkatkan.

“Kalau bisa bibit juga ditambah sebab petani sangat memerlukannya,” ungkap salah seorang pengurus Simantri 095 di Bona Blahbatuh Nyoman Nuraga saat reses Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika,M.M. belum lama. Reses Perkembangan Simantri ini dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja.

Simantri 095 Desa Bona Blahbatuh didirikan 2018 sampai saat ini jumlah sapi terus berkembang. Setiap tahun rata-rata ternak sapi beranak meski ada yang mandul.

Sementara itu, Made Mangku Pastika mengatakan sejak diluncurkan pada 2009 hingga berakhir masa jabatannya sebagai Gubernur Bali pada 2018, telah terbentuk sebanyak 800 unit Simantri yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Bali.

Namun diakui saat ini tak seluruhnya berkembang, ada sebagian yang kurang optimal. “Yang saya dengar, ada yang masih hidup, setengah hidup, setengah mati juga ada yang tidak aktif,” ucap Anggota Komite II DPD RI itu.

Karena itu mantan Gubernur Bali dua periode itu, memandang perlu perlu melihat kondisi langsung Simantri ini di lapangan sehingga mengetahui apa masalahnya.

Pengelolaan Simantri tambah Mangku Pastika dapat meningkatkan pendapatan petani sedikitnya dua kali lipat bahkan kalau optimal bisa lebih. Sebab selain dari anakan yang dihasilkan, kelompok mendapatkan urine dan kotoran sebagai pupuk. “Setiap hari seekor sapi menghasilkan 5 liter urine yang bisa dijual,” tambah Mangku Pastika. (bas)