Puncak Gema Perdamaian ke-21 Meriah, Dr. Mangku Pastika, M.M. Nyalakan Obor Perdamaian

(Baliekbis.com), Acara Puncak Gema Perdamaian ke-21 dengan tema “21 Tahun Gema Perdamaian: Reflection of Noble Virtues for Peace”, Sabtu (14/10) malam bertempat di Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi Renon, Denpasar berlangsung meriah.

Pada puncak acara ini dilakukan penganugerahan award kepada 3 tokoh yang telah berperan besar dalam menjaga dan menciptakan perdamaian di Bali dan Indonesia yakni Ir. H. Joko Widodo, Komjen Pol. (Purn.) Dr. Drs. Made Mangku Pastika, M.M. dan Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid, S.I.Kom., M.P.A.

Acara juga diisi dengan pembacaan Puisi Damai, Doa Perdamaian yang dipimpin Ida Rsi Wisesanatha, dan menyalakan Obor Perdamaian oleh Dr. Mangku Pastika serta dimeriahkan pula dengan pementasan Barong Sai.

Pembacaan Doa Perdamaian Bersama

Mangku Pastika mengatakan peringatan Gema Perdamaian dengan tema Refleksi Budi Luhur untuk Perdamaian Dunia ini sangat tepat dan patut diapresiasi.

“Saya kira kita semua mendambakan perdamaian. Mewujudkan perdamaian memang tidak sederhana, tidak jatuh begitu saja dari langit. Tapi Ini harus diusahakan oleh semua orang yang ingin hidup dengan tenteram, aman dan sejahtera,” ujar Anggota DPD RI Komite IV ini.

“Penghargaan itu juga bukan buat saya pribadi, tapi semua rakyat Bali dalam etnis dan kepercayaan apapun itu yang sudah menjaga harmoni di antara sesama dengan toleransi yang luar biasa. Semua yang datang ke Bali merasakan getaran spiritual Bali yang menjaga perdamaian itu,” tambah mantan Gubernur Bali dua periode ini.

Sementara Ketua Panitia Kadek Adnyana mengatakan acara perdamaian ini sangat penting. “Kemarin ada perayaan tragedi Bom Bali. Kita harus upayakan tindakan-tindakan untuk menciptakan kedamaian ke depan. Salah satu kegiatan ini menuju ke sana,” jelasnya.

Rangkaian Gema Perdamaian ini telah dilaksanakan bersih-bersih lingkungan dan gerakan sosial kemanusiaan. “Itu untuk menggugah empati kita. Kita refleksikan budi luhur kita dengan perdamaian. Saat ini dunia sedang dilanda perang yang belum selesai. Kami mengajak semua, siapapun itu, apapun latar belakangnya untuk sama-sama merefleksikan budi luhurnya,” ujar Adnyana. (bas)