Untuk Pertama Kalinya, Desa Ubung Kaja Gelar Pentas Budaya

 

Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, yang pada kesempatan ini di dampingi Plt. Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Ni Nyoman Sujati dan Camat Denpasar Utara Nyoman Lodra, sekaligus membuka acara pentas budaya yang ditandai dengan pemukulan gong.
Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, yang pada kesempatan ini di dampingi Plt. Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Ni Nyoman Sujati dan Camat Denpasar Utara Nyoman Lodra, membuka acara pentas budaya.

(Baliekbis.com), Denpasar – Guna meningkatkan pemberberdayaan generasi muda dalam berkreatifitas khususnya dibidang seni tabuh dan tari, sehingga terwujudnya pelestarian seni budaya Bali, Desa Ubung Kaja menggelar Pentas Budaya untuk pertama kalinya, Jumat malam (23/9) di Lapangan Desa Pakraman Poh Gading. Kegiatan ini dihadiri dan disaksikan langsung oleh Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, yang pada kesempatan ini di dampingi Plt. Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Ni Nyoman Sujati dan Camat Denpasar Utara Nyoman Lodra, sekaligus membuka acara pentas budaya yang ditandai dengan pemukulan gong.

Pentas Budaya ini merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat, dikatakan sangat bermanfaat karena tugas-tugas dari sebuah desa jelas dengan visi-misi mensejahterakan serta membangun desa menjadi lebih baik. Pentas budaya ini bisa menggali potensi masyarakat yang ada. Tanpa pentas budaya ini, kita tidak akan tahu potensi apa yang kita miliki di desa setempat dan potensi ini juga harus dimulai sejak dini, demikian disampaikan Walikota Rai Mantra saat sambutan beliau. Diharapkan setiap desa di Denpasar bisa merumuskan hal seperti ini untuk membentuk kreatifitas dari pada sekaa teruna yang ada di setiap desa dan nantinya ini akan membuat suatu kreatifitas di antara sekaa teruna di dalam kehidupan di masa mendatang sebagai bekal hidup.

pentas-budaya-ubung-kaja-3

Lebih lanjut Rai Mantra menginginkan, kesenian tradisi Bali ini harus terus berkelanjutan, dengan membentuk sekaa-sekaa gong sejak dini di mulai dari sekaa gong anak-anak. Dikarenakan keseniaan tradisi Bali harus terus berkelanjutan yang di mulai dari anak-anak, tentu saja generasi meuda ini harus terus di bina dan di arahkan. Dimana nantinya sekaa anak-anak ini pasti sangat di butuhkan didalam kegiatan keagamaan serta ritual di Bali khususnya Denpasar, karena masyarakat Bali tidak terlepas dari unsur tradisi.

Sementara Ketua Lembaga Pemeberdayaan Masyarakat Desa Ubung Kaja I Made Suwenda dalam laporannya mengatakan, kegiatan Pentas Budaya untuk pertama kalinya di adakan di Desa Ubung Kaja ini bertujuan untuk mewujudkan Desa Ubung Kaja yang maju, aman sejahtera dan berbudaya (Mantra Budaya) dan selaras dengan Padmaksara Kota Denpasar khususnya di bidang seni budaya. Adapun pelaksanan pentas budaya ini akan dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 23 sampai 25 September 2016 mendatang, dengan menampilkan 11 sekaa gong dari masing-masing bajar, yakni Banjar Pemangkalan, Dauh Kutuh, Binoh Kaja, Tegal Kauh, Tegal Kangin, Binoh Kelod, Batumekaem, Anyar-anyar, Pohgading, Tulangampian dan Banjar Petang Gede. (ays’/ist).

pentas-budaya-ubung-kaja-4