Penyerapan Aspirasi Dr. Mangku Pastika: Eco Enzyme Berhasil Olah Sampah Rumah Tangga di Thailand

(Baliekbis.com), Relawan Lingkungan Hidup Nyoman Suarsana mengatakan masalah sampah organik sebenarnya tak sulit diatasi. Sebab dengan cara eco enzyme, sampah ini justru bisa jadi berkah dan memberi manfaat begitu besar bagi penyelamatan lingkungan dan kesehatan.

“Eco enzyme ini telah diterapkan di Thailand dengan mengolah sampah rumah tangga. Hasilnya sangat bagus,” jelas Suarsana saat reses Anggota DPD RI (B.66) Dr. Made Mangku Pastika,M.M. via vidcon, Kamis (17/12) yang berlangsung dari studio mini DPD RI di Denpasar.

Reses terkait penyerapan aspirasi dengan tema “Gerakan Inovasi Penyelamatan Lingkungan” dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja menghadirkan narasumber Relawan Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Prov. Bali serta Dosen Teknik Sipil Unwar Wayan Muliawan,S.T.,M.T.

Suarsana menyoroti banyaknya sampah (organik) yang tak tertangani. Padahal penanganan sampah organik terbilang mudah. “Kalau sampah ini mau diolah tentu tak harus masuk ke TPA,” jelasnya.

Suarsana dengan sistem yang sederhana,
sampah segar dari rumah tangga bisa diolah dan menghasilkan eco Enzyme yang memiliki manfaat luar biasa. Selain menyelamatkan lingkungan, eco enzyme ini bermanfaat bagi kesehatan, mengeluarkan toksin. Dan membersihkan lingkungan air serta cocok untuk pertanian karena membantu menyuburkan tanah. “Pembuatannya sederhana, mudah dan murah dengan hasil dan manfaat yang begitu besar,” tambah Suarsana.

Pengakuan serupa disampaikan relawan Ani Fanawati yang bertekad membaktikan dirinya untuk lingkungan. “Saya sakit lever dan luka di pembuluh darah dan telah berobat hingga ke Singapura namun tidak sembuh. Justru diselamatkan eco enzyme.Ini cairan multifungsi dengan sejuta manfaat,” jelasnya seraya menambahkan saat ini ada sekitar 600 komunitas eco enzyme di Denpasar. Di Bali komunitas ini sudah tersebar di Karangasem, Buleleng, Tabanan dan Negara. Eco enzyme ini telah diterapkan di beberapa negara untuk pertanian.

Kabid Rehabilitasi Hutan Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Prov. Bali Ir. IB Badraka mengatakan masalah di Bali yakni sampah, pencemaran dan sumber daya air. Berbagai upaya dilakukan untuk penyelamatan lingkungan seperti dengan kemitraan, meningkatkan kembali Adi Wiyata, memberi penghargaan kepada perintis, pembina lingkungan termasuk melibatkan pecalang.

Sementara Dr. Mangku Pastika melihat manfaat eco enzyme ini sangat luar biasa baik kesehatan, lingkungan termasuk pertanian. Karena itu
ke depan, eco enzyme ini perlu dukungan pemerintah termasuk swasta agar makin luas bisa dikembangkan.

“Mungkin suatu saat kita bisa declare Bali Organik melihat begitu besarnya komunitas ini dan bisa bikin Bali jauh lebih baik, Bali Era Baru dan semuanya bersih serta harmonis,” jelas mantan Gubernur Bali dua periode ini.

Relawan yang juga dosen Warmadewa Muliawan, ST, MT yang sudah menerapkan eco enzyme ini bahkan selain telah mengembangkan bank sampah juga melibatkan mahasiswa ikut dalam eco enzyme ini.

Di akhir vidcon, relawan lingkungan menyerahkan cinderamata berupa produk eco enzyme kepada Mangku Pastika yang diwakili Tim Ahli Ketut Ngastawa. Pada kesempatan yang sama Mangku Pastika menyerahkan bahan baku untuk eco enzyme kepada relawan. (bas)