Pengembangan Nusa Penida Harus Tetap Jaga Kearifan Lokal

(Baliekbis.com), Pesatnya pertumbuhan pariwisata di Nusa Penida Klungkung telah banyak membawa perubahan di kawasan yang dikelilingi lautan ini. Bahkan terjadi pergeseran pola pikir masyarakat khususnya generasi muda dalam menyongsong perubahan tersebut. “Banyak anak muda sekarang ini lebih tertarik bekerja di sektor pariwisata dengan berbagai peluang yang ada dibandingkan bertani,” ujar Dewa, warga Nusa Penida yang kini terjun ke pariwisata. Menurutnya banyak peluang kerja yang tumbuh sejalan berkembangnya pariwisata Nusa Penida sejak beberapa tahun terakhir. “Dengan menyewakan motor saja sudah bisa mendapatkan penghasilan lumayan,” jelasnya. Satu motor harga sewanya sehari terendah Rp 60 ribu. Sebulan bisa dapat sedikitnya Rp1,5 juta. Dengan mencicil Rp 500 ribu sebulan, mereka bisa mendapatkan sisa hasil dari satu sepeda motor Rp 1 juta. Hal serupa juga terjadi pada bisnis penyewaan mobil yang hasilnya cukup menjanjikan dengan makin banyaknya wisatawan berkunjung ke Nusa Penida. Belasan ribu wisatawan ke daerah ini dalam sebulannya. Maka tak mengherankan banyak fasilitas pariwisata seperti hotel, homestay dan restoran berdiri di sana.

Menurut Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali Causa Iman Karana saat diminta komentarnya, Minggu (15/7) usai penyerahan bantuan sosial air bersih di Desa Batumadeg Nusa Penida, perkembangan pesat Nusa Penida sebagai tujuan pariwisata sangat positif dalam meningkatkan kesejahteraan warga. Namun perkembangan pariwisata jangan terlalu masif. Kearifan lokal dan potensi yang ada perlu tetap dijaga dan dikembangkan. “Nusa Penida terkenal dengan hasil pertanian dan ternaknya termasuk rumput lautnya. Ini juga harus bisa tetap dikembangkan dan menjadi penunjang pariwisata,” ujar Kepala BI yang akrab disapa CIK ini. Ia melihat tumbuhnya ekonomi masyarakat di sini juga bisa menjadi pendorong berkembangnya seni dan budaya serta SDM masyarakatnya. Meningkatnya kualitas SDM ini diharapkan mampu mengelola sumber daya alam yang ada dengan lebih baik dan bijak. Kehadiran Bank Indonesia (BI) tambahnya sifatnya membantu sesuai kebutuhan masyarakatnya. Seperti bantuan program air bersih yang bukan saja dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari warga juga kelebihannya bisa untuk mendukung pariwisata termasuk pertanian dan peternakan warga. Ditanya soal rumput laut Nusa Penida menurutnya perlu dikembangkan sebab potensinya cukup besar dan banyak petani yang terjun di sini. “Kalau bisa dibuatkan zona pengembangannya agar produksinya bisa tetap terjaga,” jelas CIK. Ia berharap berkembangnya pariwisata tidak sampai mengurangi produksi komoditas ini baik karena lahan yang menyempit maupun faktor makin sedikitnya petani rumput laut karena alih profesi. (bas)