Pasek Suardika: Genjot Kualitas SDM, Bali Perlu Perbanyak Sekolah Khusus ala SMA Bali Mandara

Bali dengan luas yang terbatas harus bisa mengembangkan kualitas SDM-nya termasuk sumber daya alamnya -pertanian. Dulu pertanian Bali sangat terkenal, bahkan petani Bali sukses di daerah transmigrasi. Jadi tanah yang ada jangan dijual, tapi diolah.

(Baliekbis.com), Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali tidak harus hanya dengan pariwisata. SDM warga Bali dari sisi DNA-nya sangat bagus, sehingga kalau ini bisa digenjot akan bisa menjadi salah satu kekuatan dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas. Demikian diungkapkan politisi senior yang juga pendiri Ashram Astika Dharma Karangasem Gede Pasek Suardika (GPS), Senin (5/2) di Denpasar.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI dan Anggota DPD RI 2014-2019 ini menegaskan untuk mengangkat ekonomi warga Bali di tengah persaingan ketat saat ini kuncinya ada di kualitas SDM. Untuk itu Bali harus bisa mencetak SDM unggul dan memiliki kekhususan agar mampu bersaing di tingkat global.

“Kuncinya di pendidikan (SDM). Pola yang dikembangkan SMA Bali Mandara yang sudah teruji berhasil mencetak SDM handal bisa jadi contoh. Saya kira kita perlu membangun sekolah model itu lebih banyak lagi. Yaa sekitar empatlah, asal dengan kekhususan agar memiliki keunggulan,” tegas GPS.

Manurutnya mendirikan sekolah model boarding school seperti SMA Bali Mandara bukan hal yang berat. Sebab kalau dilihat anggaran untuk SMA Bali Mandara sekitar Rp5 miliar/tahun tidak terlalu memberatkan APBD Bali yang besarnya Rp7 triliun.

Mangku Pastika bersama tim mengunjungi Ashram Astika Dharma yang dirintis Pasek Suardika, Minggu (4/2).

“Jadi kalau mau mencetak SDM bagus bisa tambah lagi sekolah ala Bali Mandara ini. Tak masalah kalau alergi memakai nama itu, misalnya pakai nama SMA Bali Dwipa. Yang penting tujuannya bisa meningkatkan kualitas SDM secara nyata dalam artian teruji dan terbukti,” tegas GPS.

GPS menerangkan kekhususan yang dimaksud misalnya bidang riset dan olahraga. Seperti di Jakarta, ada sekolah Ragunan yang mencetak SDM olahraga. Juga bidang riset. “Budaya riset kita lemah, padahal kalau ini dikembangkan bisa cetak tenaga ahli yang banyak dibutuhkan perusahaan-perusahaan besar,” tambah GPS.

Dikatakan, persaingan ke depan sangat ketat dan tanpa batas. Dunia sudah berkembang seperti itu. “Sementara kita masih jauh. Padahal kita butuh tenaga riset. Akibatnya kita hanya jadi konsumen, pemakai. Jadi pemerintah harus bantu siapkan fasilitas atau wadahnya agar potensi ini cepat berkembang,” tambahnya.

Dijelaskan, banyak negara-negara kecil di dunia serius mengembangkan riset dan teknologinya sehingga tumbuh menjadi negara maju. “Jadi kalau pemimpin kita mau serius membangun SDM-nya hal itu bisa dilakukan. Kita bisa ‘import’ tenaga ahli,” pungkas GPS yang kini nyaleg ke DPR RI.

Di berbagai kesempatan, Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. selalu mengingatkan pentingnya membangun SDM. “Sebab dengan kualitas pendidikan yang bagus akan bisa menjadikan rakyat lebih sejahtera,” ujar perintis SMA Bali Mandara ini.

Bahkan saking konsennya dengan dunia pendidikan, mantan Gubernur Bali dua periode ini mendirikan SMA Taruna Mandara di Kaliasem Buleleng. “Salah satu cara mengurangi kemiskinan itu adalah dengan pendidikan. Dan ini sudah terbukti,” jelasnya.

Selain SDM, Mangku Pastika juga mendorong pengembangan sektor pertanian yang potensinya masih cukup besar. Pengembangan pertanian juga untuk menjaga bumi sesuai konsep Tri Hita Karana.(bas)