Pak Oles: Menjadi Pelayan adalah Pekerjaan Mulia

(Baliekbis.com), Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana mengingatkan,  seorang pemimpin yang melayani dengan bekerja tulus ikhlas dalam mewujudkan visi misi perusahaan dan organisasi adalah sebuah pekerjaan yang mulia. “Barang siapa terbesar di antara kamu hendaknya ia menjadi pelayanmu, semakin besar pelayanan semakin besar kemuliaan dan tidak ada harga untuk pelayanan,” kata Pak Oles ketika memberikan motivasi kepada puluhan karyawan perusahaan yang berbasis obat-obatan tradisional di Hotel Ayu Denpasar, belum lama ini.

Dengan menjadi pelayanan yang bekerja tulus ikhlas dan penuh kasih akan mampu menjadikan orang lain sebagai pengikut, mereka menjadi lebih setia dan cinta kasih. Dalam organisasi maupun perusahaan, pengikut, pemimpin dan mitra usaha menjadi lebih sosial dan saling berbagi, sehingga semua itu sangat memudahkan bagi seorang pemimpin  untuk mengatasi setiap permasalahan dan tantangan yang dihadapi.

Selain itu pemimpin lebih mudah  menyusun strategi dan sumber daya untuk mencapai tujuan yakni kesejahteraan dan kebahagiaan  masyarakat dan pekerja bersama seluruh anggota keluarganya. Alumnus S-2 Faculty Agriculture University of The Ryukyus itu mengingatkan seorang pemimpin yang melayani itu mampu mengembangkan dan menumbuhkan cinta kasih dalam diri sehingga menjadi bijaksana. Hal itu akan mampu memajukan diri sendiri, orang lain dan organisasi secara lebih mudah.

Demikian pula dapat menyegarkan dan menyehatkan diri dan pemimpin untuk dapat melihat dan mengembangkan peluang menjadi lebih baik sehingga dapat membuat bahagia diri sendiri dan orang lain. “Pemimpin yang melayani itu mampu mengembangkan diri sendiri dan orang lain menjadi lebih setia yang dilandasi cinta kasih,mengarahkan mitra usaha menjadi lebih sosial dan saling berbagi. Untuk itu seorang pemimpin dituntut mampu memberikan contoh yang nyata, membimbing dan memotivasi dengan memberikan solusi yang berbaik. Semua itu dilakukan dengan berkorban yang dilandasi cinta kasih, perhatian dan  penuh kekeluargaan. Berkorban dalam hal ini memberikan apa yang seharusnya bisa dinikmati, namun hal itu diberikan kepada orang lain. (ist)