Nyoman Parta: Banyak Orang Pintar di Desa “Lari” ke Kota

(Baliekbis.com), Anggota DPR RI Nyoman Parta mengatakan kemajuan pembangunan desa masih terkendala SDM. Padahal potensi desa sangat besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Sebenarnya banyak anak muda, orang pintar, terdidik dan yang sehat di desa. Cuma masalahnya mereka lebih memilih tinggal di kota karena lebih menjanjikan,” ujar Nyoman Parta saat menghadiri diskusi akhir tahun Bedah Buku SDGs Desa
“Percepatan Pencapaian Tujuan Pembagunan Nasional Berkelanjutan” yang digelar Forum Peduli Bali, Rabu (30/12) di Kubu Kopi. Diskusi juga dihadiri Koordinator Program P3MD Provinsi Bali Kadek Suardika dan Ketua Forum Peduli Bali N. Mardika.

Sementara yang ada di desa, tambah Parta lebih dominan yang tua-tua serta terbatas kemampuannya. Akibat terkendala SDM, pembangunan desa yang diharapkan sesuai UU Desa belum bisa maksimal. Padahal dengan UU yang ada, desa sebagai pusat dinamika pembangunan diberi kewenangan yang luas serta dalam mengurus dana sesuai kebutuhan.

“Sebenarnya dengan adanya distribusi anggaran dan kewenangan tersebut diharapkan ketimpangan yang terjadi antara desa dan kota bisa diperkecil,” ujar politisi PDIP asal Sukawati Gianyar ini.

Nyoman Parta

Parta juga mengatakan kalau saja desa bisa memanfaatkan potensinya termasuk SDM-nya, maka tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa bisa lebih cepat. Seperti produksi pertanian bisa diolah di desa. Sehingga yang masuk pasar (kota) sudah bahan jadi. Dengan demikian desa akan mendapatkan nilai tambah.

“Saya sendiri secara sadar memutuskan tinggal di desa, agar ide kita bisa diterima dan diterapkan,” jelasnya. Namun Parta tak terlalu menyalahkan adanya sebagian warga (pintar dan terdidik) harus tinggal di kota. Pasalnya ketika mereka pulang membawa ide, tak sepenuhnya mau didengar karena tak pernah terlibat dalam aktivitas desa.

Di sisi lain, mantan Anggota DPRD Bali ini juga mengakui ada program pusat yang tak nyambung saat digelontor ke desa. Seperti ada bantuan traktor dengan ukuran besar di lahan berteras sehingga jadi tak maksimal.

Sementara itu Kabid PUEM Kawasan Perdesaan Dinas PMD Bali Ir. I Nengah Suta Maryana,MMA mengatakan secara umum kondisi desa di Bali secara nasional selangkah lebih maju. Bahkan rangking 1-8 ada di Bali. Meski demikian ke depan desa ini harus lebih maju lagi agar bisa mengurangi angka kemiskinan dan menciptakan desa yang mandiri dan kuat.

Ditegaskan desa tak bisa dilepas begitu saja. Perlu sinergitas untuk majukan desa. Saat ini desa lebih berorientasi kepada infrastruktur. Ke depan agar lebih ke SDM sehingga masyarakat desa bisa menikmati kue sesuai potensinya. (bas)