Lolak Maklumi Keputusan GPS Tinggalkan Hanura

(Baliekbis.com), Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober dijadikan momentum untuk berani mengambil sikap. Sebab pergerakan akan bernilai perjuangan ketika berani mengambil pilihan dan keputusan sulit di tengah kenyamanan.

“Hari ini, saya telah menyampaikan secara terbuka mundur dari Partai Hanura dan juga sebagai Sekjen. Sebuah jabatan yang pertama kali bisa dipegang oleh orang Bali di level nasional,” ujar Gede Pasek Suardika alias GPS saat memberi pernyataan terkait mundurnya sebagai kader sekaligus Sekjen Hanura, Kamis (28/10).

Dikatakan GPS, dengan modal 807 anggota DPRD se Indonesia, sejatinya Hanura sangat potensial untuk dikembangkan. Sebab jumlah ini beda sedikit dengan PPP yang lolos PT dan jauh tertinggi dibandingkan parpol non parlemen nasional lainnya.

“Tetapi berpolitik bukan hanya bicara jabatan. Ada ruang ide dan gagasan yang diperjuangkan,” tegas mantan Anggota DPR RI di era Presiden SBY ini.

GPS mengaku sebenarnya sudah beberapa kali niat mundur dilakukan tetapi belum ada titik temu dengan Ketua Umum. Akhirnya surat resmi ia sampaikan pas saat momentum Sumpah Pemuda ini. GPS mengaku meski berbeda dalam politik tetapi tetap bersama dalam silaturahmi kemanusiaan.

Sementara itu Ketua DPD Hanura Bali Kadek Arimbawa yang akrab disapa Lolak mengaku maklum dengan sikap yang diambil GPS.

Selaku Ketua DPD Hanura, Lolak mengaku menyesalkan keputusan mundur GPS, karena betapapun ia adalah salah satu putra terbaik Bali dan menjadi Sekjen parpol pertama di tingkat nasional.

“Tapi saya berusaha memaklumi, seperti yang dikatakan beliau bahwa ini adalah pilihan. Dan kalkulasi-kalkulasi dengan berbagai pertimbangan tentu sudah dilakukan mengingat kapasitas GPS yang sudah sangat berpengalaman di kancah nasional,” jelas mantan Anggota DPD RI dua periode ini.

Lolak juga menegaskan tidak ada perpecahan di tubuh partai. “Sama sekali tidak. Mungkin lebih tepatnya dinamika politik. Saya rasa hal ini juga terjadi di parpol atau organisasi lainnya. Jadi sepengetahuan saya yang sering komunikasi dengan DPP, parpol kami solid dan sudah bersiap dengan tahapan-tahapan Pemilu 2024,” tambahnya.

Ditanya apakah ada dampak dengan mundurnya Sekjen, secara diplomatis Lolak menjelaskan partai tetap solid setelah beberapa waktu lalu melakukan rekonsilidasi, termasuk persiapan-persiapan menghadapi tahapan Pemilu 2024.

Ia bahkan yakin mundurnya GPS tidak akan banyak berpengaruh terhadap simpatisannya di Bali. “Mundurnya GPS seperti dalam surat yang viral, tidak terjadi karena sesuatu apa atau masalah. Jadi saya berpikir, simpatisan GPS yang sudah bergabung di Hanura tidak akan ikut meninggalkan partai,” pungkas Lolak. (ist)