Kunjungi Bali Ayu, Dr. Mangku Pastika, M.M.: Produk Ramah Lingkungan Makin Diminati

(Baliekbis.com), Memaksimalkan manfaat bahan-bahan alami khususnya kelapa serta rempah-rempah, Bali Ayu yang memproduksi aneka produk kosmetik seperti VCO, body lotion, penyubur rambut, peralatan spa, dll mampu menembus pasar Asia, Eropa hingga Amerika.

“Hebat ini bisa ekspor ke Perancis yang selama ini dikenal sebagai negara rujukan bidang kecantikan dan fashion,” ungkap Anggota DPD RI Dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika, M.M. saat mengunjungi tempat produksi sekaligus toko Bali Ayu “Refresh Your Body Mind and Spirit” di Selukat Keramas, Gianyar, Rabu (26/4).

Dalam kunjungan yang mengangkat tema “Keberadaan Ekonomi Kreatif dalam Upaya Meningkatkan Perekonomian Masyarakat”, mantan Gubernur Bali dua periode ini didampingi Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja.

Mangku Pastika bukan saja mengagumi produk kosmetik Bali Ayu yang berbahan alami yang didapat dari warga sekitar. Langkah tersebut juga sekaligus bisa memberi pendapatan tambahan bagi warga dan penyelamatan bumi.

“Seperti kelapa yang banyak ada di warga, saya memanfaatkannya untuk aneka produk mulai dari tempurungnya hingga daging kelapa. 90 persen produk di sini bahan bakunya dari kelapa yang didapat dari warga,” jelas Pengelola Bali Ayu Komang Yatik kepada Mangku Pastika.

Keberhasilan memanfaatkan bahan-bahan lokal alami ini tidak saja menjadi daya tarik konsumennya di Amerika, Perancis, Italia dan Korea. Bahkan Presiden Jokowi serta Menparekraf Sandiaga sempat mengunjungi tempat produksinya saat ajang G20.

Komang Yatik mengaku awalnya bekerja pada orang asing membantu ekspor impor. Ia lantas memberanikan diri merintis usaha pada tahun 1998. “Awalnya di lilin, mengolah kelapa jadi VCO, minyak tanusan dan body butter. Sekarang berkembang, ada sekitar 100 jenis produk kecantikan. Pasarnya dominan ke Italia, Prancis, Amerika dan Spanyol. Yang paling diminati sabun, alat massage, lilin, intinya mix. Kebanyakan made to order,” ujar Yatik.

Menurut Mangku Pastika, bisnis bukan hanya produk sentris, tapi juga human approach dan spirit. “Dengan adanya kelebihan (spirit) itu, produk kita akan sulit tersaingi karena tidak dimiliki daerah lain.  Value seseorang juga tergantung pada imajinasi dan kreativitas,” pesan Mangku Pastika.

Diingatkan pula pentingnya menjalin komunikasi. Apalagi pangsa pasarnya luar negeri, sehingga bahasa menjadi penting agar bisa menjalin komunikasi dan pemasaran. “Jadi gak bisa hanya produk yang bagus, menjaga customer dan aspek spiritualnya sangat penting sehingga bisnis bisa tumbuh dan berkembang,” ujar Mangku Pastika.

“Kami ada konsumen orang Korea yang sangat menyukai produk berbahan kelapa setelah diberi tahu kalau kelapa yang dipakai sebelumnya dipakai untuk upacara karena dianggap ada nilai spiritnya,” tambah Komang Yatik. (bas)