Kolaborasi The Apurva Kempinski-Ari Bayuaji, Komit secara Kontinyu dan Konsisten Mendukung Pelestarian Lingkungan

Melalui tenunannya yang rumit, Ari menjalin permadani keindahan, kesadaran, dan harapan, mengundang kita semua untuk menjadi penjaga lautan dan pelindung planet kita.

(Baliekbis.com), The Apurva Kempinski berkomitmen secara kontinyu dan konsisten mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan.

“Kali ini dengan tema ‘Weaving the Ocean, Pieces of Hope’ kami berkolaborasi dengan Ari Bayuaji. Ke depan akan banyak program yang dilaksanakan dan berkolaborasi dengan komunitas yang memiliki visi yang sama yakni terkait kesadaran lingkungan,” ujar Vincent Guironnet selaku General Manager The Apurva Kempinski pada jumpa pers, Selasa (18/7) di Apurva Kempinski Sawangan Nusa Dua Badung.

Dalam jumpa pers tersebut hadir Ari Bayuaji yang merupakan seniman ternama yang dikenal dengan karya seninya yang unik dan mendalam dengan tema “Menenun Lautan”.

Vincent menambahkan pihaknya akan selalu mendukung perbuatan yang baik seperti yang dilakukan Ari yang memanfaatkan sampah tali plastik yang dikumpulkannya dari laut untuk ditenun menjadi produk unik yang bernilai ekonomi tinggi.

“Feedback kegiatan ini sangat baik dari tamu-tamu yang menginap di Apurva Kempinski. Ke depannya kami akan terus melakukan hal-hal baik, terus menunjukkan kesadaran dan berusaha melibatkan lebih banyak komunitas yang lain dalam pelestarian lingkungan,” tambah Vincent.

Ari Bayuaji pada kesempatan tersebut menceritakan saat covid, ia bersama warga sekitar pantai membersihkan sampah tali plastik yang kemudian ditenun menghasilkan karya seni yang bagus dan indah. “Saya gak begitu tahu tentang tekstil, niatnya membantu orang-orang di pantai yang saat covid tak banyak bisa berbuat apa-apa,” jelasnya.

Dalam perjalanannya apa yang dikerjakannya ini makin meluas dan mendapat dukungan berbagai pihak. Ia bahkan bercita-cita ke depannya mendirikan semacam sekolah informal yang libatkan anak-anak untuk bagaimana mencintai lingkungan (laut). Jadi bukan sebatas produk untuk pameran.

Ari menjelaskan, banyak tali besar berserakan di laut. Tali itu kebanyakan dari kapal-kapal besar. Dan kualitas tali itu bagus mirip benang-benang katun dengan warna-warni sehingga ketika ditenun hasilnya indah dan layak dipamerkan dan memiliki benefit.

“Montreal dan galery di Tokyo mendukung project ini. Institusi di luar negeri sangat aware bahkan dikoleksi banyak museum. Project ini juga bagus untuk tourism di Bali,” jelasnya.

Ari Bayuaji adalah seorang seniman ternama yang dikenal dengan karya seninya yang unik dan mendalam dengan tema “Menenun Lautan”. Dengan kecintaan yang mendalam terhadap lingkungan dan perhatian yang tajam terhadap ekspresi kreatif, ia memadukan bakat seninya dengan komitmen yang kuat untuk meningkatkan kesadaran tentang konservasi laut.

Lahir dan dibesarkan di Indonesia, seniman internasional yang sangat terkenal ini mengembangkan hubungan mendalam dengan lautan sejak usia dini. Koneksi ini berfungsi sebagai sumber inspirasi konstan untuk karyanya, yang dengan indah menangkap keseimbangan halus ekosistem laut dan saling ketergantungan semua makhluk hidup.

Media yang dipilih Aris adalah menenun, kerajinan tradisional yang mengakar kuat dalam warisan budayanya. Dengan menggunakan jaring ikan bekas, tali plastik, dan sampah laut lainnya, dia mengubah bahan-bahan ini menjadi permadani rumit yang menggambarkan keindahan halus dan sifat rapuh kehidupan laut.

Melalui karya seninya, Ari bertujuan untuk menjelaskan kebutuhan mendesak untuk melindungi lautan dan keanekaragaman ekosistem yang ada di dalamnya. Proses artistiknya melibatkan pengambilan sampah laut dari masyarakat pesisir setempat, berkolaborasi dengan nelayan, dan terlibat dalam pembersihan pantai untuk mengumpulkan bahan.

Ari dengan cermat merangkai benda-benda yang ditemukan ini, menggabungkan warna-warna cerah, pola rumit, dan motif simbolis untuk menciptakan karya seni memukau yang menyampaikan pesan yang kuat. Ari Bayuaji telah melakukan perjalanan internasional secara ekstensif untuk berpartisipasi dalam berbagai program residensi artis dan juga diikutsertakan dalam pertunjukan grup internasional di Denmark, Indonesia, Jerman dan Amerika Serikat.

Dengan karya seni patung besar yang saat ini dipamerkan sebagai bagian dari koleksi permanen Muste des Beaux-Arts de Montreal dan karya lain yang diakuisisi oleh Musee National des Beaux-Arts du Ouebec, karya seniman tersebut telah dipamerkan dalam pameran tunggal besar di Singapura, Taipei (Taiwan), Ste-Alvere (Prancis), Dusseldorf (Jerman), Rotterdam dan Den Haag (Belanda), dan Jogjakarta (Indonesia).

Melalui karyanya, ia berharap dapat menginspirasi individu untuk mengambil tindakan dan menjadi pendukung konservasi laut, dengan menekankan keterkaitan antara aktivitas manusia dan kesejahteraan lautan kita. (bas)