Jelang Mahasabha XII PHDI, Ketua Prajaniti: Utamakan Pelayanan dan Karya Nyata bagi Warga Hindu

(Baliekbis.com), Ketua Umum DPP Prajaniti Hindu Indonesia KS Arsana mengajak para tokoh Hindu dan pimpinan organisasi kemasyarakatan Hindu untuk mengindahkan etika dan profesionalisme dalam berorganisasi serta mengutamakan pelayanan dan karya-karya nyata bagi warga Hindu, masyarakat dan bangsa.

Hal itu disampaikan KS Arsana, Selasa (21/9) dalam Pernyataan Sikap Nomor: 02/PS/DPP Prajaniti/IX/2021 setelah memperhatikan dan mencermati berita di beberapa media sosial terkait “Mahasabha Parisada Hindu Dharma Indonesia” (Mahasabha PHDI). Untuk itu Dewan Pimpinan Pusat Prajaniti Hindu Indonesia (DPP Prajaniti) menyatakan sikap yakni:

  1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD & ART) sebagai salah satu produk Mahasabha adalah landasan konstitusi tertinggi organisasi yang harus menjadi dasar dan pedoman setiap organisasi, termasuk organisasi Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).

  2. Selain berlandaskan AD & ART, para pimpinan organisasi sepantasnya menunjukkan etika perilaku dan profesionalisme dalam praktik-praktik tata kelola organisasi, terlebih organisasi keagamaan termasuk bagi pimpinan organisasi Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).

  3. Berpedoman pada butir 1 dan butir 2 di atas, DPP Prajaniti mendukung keputusan Pengurus PHDI Pusat yang dinyatakan dalam Press Release yang ditandatangani oleh Dharma Adyaksa, Ketua Sabha Walaka, dan Ketua Umum Pengurus Harian untuk menyelenggarakan Mahasabha XII PHDI sesuai AD & ART PHDI yang akan diselenggarakan pada tanggal 28 s.d. 31 Oktober 2021.

  4. Berpedoman pada butir 1 dan butir 2 di atas, DPP Prajaniti mendukung sikap Pengurus PHDI Pusat yang dinyatakan dalam Press Release yang ditandatangani oleh Dharma Adyaksa, Ketua Sabha Walaka, dan Ketua Umum Pengurus Harian yang menyatakan bahwa kegiatan sekelompok orang yang mengadakan “Mahasabha Luar Biasa PHDI pada tanggal 18-19 September 2021 di Bali” merupakan kegiatan ilegal/tidak sah.

  5. Mengajak seluruh warga Hindu di Indonesia, khususnya para tokoh Hindu dan pimpinan organisasi kemasyarakatan Hindu, untuk mengindahkan etika dan profesionalisme dalam berorganisasi serta mengutamakan pelayanan dan karya-karya nyata bagi warga Hindu, masyarakat dan bangsa. “Dengan pernyataan sikap ini saya berharap agar nilai-nilai etika dan moralitas dharma menjadi perilaku dalam berorganisasi,” tandas Arsana. (ist)