Iris Bawang Satu Ton/Jam, Dr. Mangku Pastika Puji Inovasi Perajin Besi Pande Jegog

(Baliekbis.com), Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika, M.M. memuji ketekunan dan inovasi perajin besi I Wayan Jegog yang bukan saja mampu memproduksi alat kerajinan dari besi untuk berbagai kebutuhan, juga menciptakan sejumlah mesin.

“Beliau ini hebat. Cuma tamat SD bisa bikin mesin yang mampu mempermudah hidup manusia. Yang semula tak efisien jadi efisien dan efektif. Ini luar biasa dan beliau pantas jadi profesor,” ungkap Mangku Pastika saat mengunjungi bengkel produksi “Pande Djegog” di Jalan Trenggana Desa Paang Kaja Denpasar, Kamis (27/7). Dalam reses tersebut, Mangku Pastika didampingi Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja.

“Yang penting tekun, sungguh-sungguh dan sebagai pengusaha harus tahan banting. Teknologi sangat menolong kita bisa lebih mudah dan efisien dalam bekerja. Sehingga bisa berproduksi lebih banyak dan dengan hasil yang berkualitas pula,” tambah mantan Gubernur Bali dua periode ini penuh kagum mencermati produk buatan Jegog.

Di bengkel produksinya, Jegog (73 tahun) bersama anak dan lima karyawannya setiap hari menempa besi untuk menghasilkan aneka peralatan seperti pisau, sabit, parang dll.

Yang mengagumkan Jegog juga membuat berbagai mesin seperti mesin parut kelapa, mesin iris bawang, mesin giling daging dalam ukuran besar. Dengan mesin yang tampak sederhana, hasilnya sangat bagus.

“Mesin ini mampu mengiris bawang atau lombok satu ton hanya memakan waktu sekitar satu jam,” ujarnya memperlihatkan salah satu mesin buatannya. Demikian pula mesin untuk giling daging buatannya.

Tak mengherankan dengan kemampuannya membuat mesin-mesin tersebut, bengkelnya kerap dikunjungi kalangan mahasiswa dan tempat magang siswa SMK. “Awalnya saya membuat kerangka mesin dari kayu di tahun 90-an. Kemudian dibimbing dinas terkait sehingga bisa seperti sekarang ini,” jelasnya.

Soal bahan baku maupun pemasaran, dijelaskan putrinya Made Sudani sejauh ini tak ada hambatan. Bahkan dengan kualitas dan inovasi produk di bengkel tersebut, pasarnya tembus ke sejumlah daerah di luar Bali. “Permintaan produk alat-alat rumah tangga dan untuk pertanian cukup tinggi. Jelang hari raya pesanan meningkat,” jelasnya.

Dan yang membanggakan, Jegog tidak pelit dengan keterampilan yang dimilikinya. Maka tak mengherankan banyak tenaga yang sebelumnya kerja di bengkelnya kini membuat usaha sejenis di sejumlah tempat. “Saya senang mereka mau mandiri dan saya selalu siap membantu bila ada masalah,” ujar Jegog semangat. Di bengkel yang cukup luas itu, Jegog juga memberi jasa servis mesin.
(bas)