Gelorakan Sumpah Pemuda, Mahasiswa Agro Unwar Lakukan Pengomposan

(Baliekbis.com), Gelora semangat persatuan pemuda Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa telah membara sejak zaman perjuangan kemerdekaan. Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa (Unwar) Bali, mengambil inisiatif luar biasa dengan melakukan pengomposan sebagai salah satu langkah untuk menyelesaikan permasalahan sampah dan mewujudkan lingkungan bersih. Tindakan ini diambil sebagai bentuk nyata dari semangat Sumpah Pemuda, menunjukkan bahwa pemuda juga memiliki peran penting dalam memberikan soluasi terhadap permasalahan sampah, termasuk limbah pertanian guna menjaga kelestarian lingkungan.

Kegiatan pengomposan ini tidak hanya sekadar aksi nyata, tetapi juga sebagai bagian dari perkuliahan dalam mata kuliah Pengelolaan Limbah Pertanian. Dosen Pengampu Mata Kuliah tersebut, Dr. I Nengah Muliarta, S.Si., M.Si., menjelaskan pentingnya pengomposan dalam pengelolaan limbah pertanian. “Pengomposan adalah salah satu metode yang efektif untuk mengurangi dampak limbah pertanian terhadap lingkungan. Dalam konteks ini, mahasiswa kami diajarkan bagaimana mengolah limbah pertanian menjadi pupuk organik yang bermanfaat,” kata muliarta di sela-sela kegiatan kuliah lapangan pengomposan.

Kuliah lapangan pengomposan menjadi bagian dari kegiatan praktisi mengajar yang merupakan bagian dari Program Kompetensi Kampus Merdeka (PKKM). PKKM adalah program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa di luar perkuliahan, menghubungkan mereka dengan dunia industri, serta mendorong pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi perkembangan kompetensi mahasiswa.

Kuliah lapangan ini berlangsung di Pabrik Pupuk Organik Desa Tangkas, Klungkung, pada Sabtu, 28 Oktober 2023. Mahasiswa Agroteknologi Unwar Bali diberikan kesempatan untuk belajar dari seorang praktisi pengomposan berpengalaman, I Ketut Darmawan, S.Pt., M.Si., yang turut serta dalam kegiatan ini.

I Ketut Darmawan, S.Pt., M.Si sebagai praktisi pengomposan menjelaskan prinsip-prinsip dasar pengomposan kepada mahasiswa dengan penuh antusiasme. “Pengomposan adalah cara yang sangat baik untuk mengurangi limbah pertanian dan memproduksi pupuk organik berkualitas tinggi. Selain itu, pengomposan juga membantu mengurangi polusi lingkungan karena mengurangi jumlah limbah yang dibuang begitu saja,” ungkap Darmawan.

Mahasiswa prodi Agroteknologi dengan cermat mempraktikkan teknik-teknik pengomposan yang telah mereka pelajari. Mereka belajar mengenai campuran bahan organik yang tepat, pengaturan suhu, kelembaban, dan waktu yang diperlukan untuk menghasilkan pupuk organik yang baik.
Selain aspek teknis, kuliah lapangan ini juga mengedukasi mahasiswa tentang pentingnya mendaur ulang limbah pertanian. Sebagai pemuda yang mencintai tanah air, mereka diajarkan untuk tidak hanya berfokus pada hasil pertanian, tetapi juga pada aspek lingkungan.

“Kegiatan ini adalah langkah positif dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan mengimplementasikan semangat Sumpah Pemuda. Pemuda harus menjadi agen perubahan dalam menjaga lingkungan dan merawat kekayaan alam Indonesia,” ujar Darmawan.

Semangat Sumpah Pemuda bukan hanya sebatas seremonial. Melalui tindakan nyata seperti pengomposan ini, mahasiswa Unwar Bali membuktikan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga dan merawat lingkungan. Mereka berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam memecahkan berbagai permasalahan lingkungan demi Indonesia yang lebih bersih dan berkelanjutan. (ist)