(Baliekbis.com), Fakultas Kedokteran Universitas Udayana melalui Departemen Andrologi dan Seksologi kembali menyelenggarakan Pendidikan Intensif Seksolog (PIS) tingkat dasar, yang kali ini memasuki angkatan ketujuh belas. PIS selama ini dikenal di kalangan profesional seksologi di Indonedia sebagai “brand” satu-satunya yang terarah sebagai program berbasis pendidikan yang berkelanjutan karena di samping diberikan oleh pengajar seksologi di Fakultas Kedokteran, juga setelah pendidikan dasar diberikan akan berlanjut dengan pendidikan tingkat lanjut.

PIS diselenggarakan untuk memenuhi tuntutan para sejawat dokter dan kalangan profesi atau latar pendidikan lain terkait seksualitas manusia yang memerlukan ilmu pengetahuan dan keterampilan praktis seksologi dari institusi yang berkompetensi.

PIS XVII diselenggarakan mulai tanggal 10 Oktober 2023 dan diakhiri pada tanggal 12 Oktober 2023, bertempat di Ruang Prof. dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah, Gedung Fakultas Kedokteran, Denpasar. PIS XVII kali ini diikuti oleh para dokter dan sarjana lain terkait bidang seksologi yang terpilih secara selektif, yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.

PIS XVII ini melibatkan empat orang pengajar dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana sebagai narasumber, yaitu;

1. Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And, Subsp.SAAM,

2. Prof. Dr. dr. Alex Pangkahila, M.Sc., Subsp.SAAM,

3. dr. Made Oka Negara, M.Biomed,

4. dr. IGN Pramesemara, Biomed, Sp.And.

Acara ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Perencanaan FK Unud, Dr. dr. I Gede Eka Wiratnaya, Sp.OT(K) yang disambung sambutan pengantar oleh Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And, Subsp.SAAM, tentang semangat untuk mengadakan kembali pendidikan seksologi di tengah maraknya mitos, hoax, dan disinformasi tentang informasi seks, terutama diberagam platform media sosial, yang justru dilakukan oleh para dokter dan kalangan terdidik.

Adapun tujuan PIS ini buat adalah untuk;

1) Memberikan pengetahuan dasar seksologi sehingga mempunyai kemampuan lebih baik dalam menganalisis permasalahan seksualitas,

2) Agar kalangan dokter dapat mendiagnosis, dan menyusun strategi pengobatan atau tindakan menghadapi masalah seksual, sehingga mampu memberikan pengobatan dengan benar berdasarkan perkembangan pengetahuan terkini,

3) Peserta mempunyai pengetahuan dasar untuk mengikuti pendidikan seksologi lebih lanjut.

PIS XVII ini dimulai dengan pretest, diakhiri dengan posttest, terdiri dari kuliah, diskusi, dan laporan kasus. Kuliah yang diberikan meliputi beragam materi diantaranya: Pengertian Dasar Seksologi, Sejarah Perkembangan Seksologi, Perubahan Perilaku Seksual di Indonesia, Hetero-homoseksualitas, Mitos Seksual, Fantasi Seksual, Variasi Seksual, Siklus Reaksi Seksual, Disfungsi Seksual Pria, Disfungsi Seksual Perempuan, Hormon dan Seks, Seks Sebagai Indikator Status Kesehatan, Pola Hidup Sehat Untuk Mempertahankan Fungsi Seksual, Konseling Seksual, Sex Therapy, dan Laporan Kasus Masalah Seksual.

Seluruh peserta berhasil menyelesaikan acara ini dan lulus sebagai peserta didik PIS. Sebagian besar menyebutkan mendapatkan manfaat yang besar telah didapatkan setelah mengikuti pendidikan tingkat dasar ini. Selanjutnya berminat untuk mengikuti pendidikan tingkat lanjut.