Dr. Mangku Pastika Salut Bali Bird Park Tetap Jaga Pelestarian Satwa

(Baliekbis.com), Meski menghadapi tantangan berat di tengah pandemi Covid-19, Bali Bird Park tetap menjaga dan merawat kelangsungan ribuan satwa di taman burung tersebut. Bahkan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pakan burung, pengelola mengembangkan areal dengan beberapa tanaman buah-buahan.

“Saya salut melihat kelestarian alam dan satwa yang tetap terjaga di taman ini. Hari ini saya betul-betul kaget, very surprised, kawasan ini terawat begitu baik,” ujar Anggota DPD RI Dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika, M.M. saat reses ke Bali Bird Park Batubulan Gianyar, Selasa (19/4).

Dalam kunjungan tersebut, Mangku Pastika disambut langsung General Manager Bali Bird Park Pande Suastika didampingi
Fitri Hartini selaku Director of Sales & Marketing, Curator
Nengah Nuyana, Avian Manager Wayan Rosiana dan Guest Experience Manager Agus Setiawan. Reses mengangkat tema “Upaya konservasi satwa yang berkelanjutan” dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja.

Mangku Pastika yang mengaku baru pertama kali ke taman burung tersebut memuji keindahan taman tersebut dan berharap pengelola tetap semangat menjaga alam dan satwa yang ada meski kondisinya berat akibat pandemi.

Dicontohkan Singapura yang begitu bagus merawat alam dengan aneka tanaman bunga mampu menjadi daya tarik yang luar biasa.
“Jadi Bali Bird Park bisa lakukan seperti itu dengan melestarikan alam beserta isinya (satwa) di sini. Pandemi ini memang menimbulkan kerusakan, tapi kita harus berupaya meminimalisirnya. Saya yakin suatu saat kondisinya akan pulih dan pertumbuhan ekonomi akan menguat kembali,” tambah mantan Gubernur Bali dua periode ini. Mangku Pastika juga mengapresiasi upaya Bali Bird Park yang juga melakukan penangkaran sehingga satwa yang ada semakin berkembang.

GM Bali Bird Park Pande Suastika menjelaskan berbagai upaya dilakukan untuk melestarikan kawasan serta satwa yang ada meski menghadapi tantangan berat dengan menurunnya secara drastis kunjungan wisatawan. “Karyawan kami ciutkan dari 160-an jadi 30-an. Namun pakan satwa tetap terjaga sesuai standar baik komposisi, jumlah maupun kualitasnya,” jelas Suastika.

Dijelaskan pihaknya juga memanfaatkan lahan dengan beberapa tanaman untuk pakan burung seperti pisang dan papaya. Jadi pakan yang sebelumnya impor, ada sebagian dialihkan ke lokal. Bali Bird Park memiliki 250 spesies dengan lebih dari 1.000 ekor burung. Dari 250 spesies itu, 23 diantaranya merupakan spesies langka yang berasal dari berbagi negara termasuk dalam negeri, diantaranya burung paruh bengkok/kakatua, burung elang, bangau dll. (bas)