Dr. Mangku Pastika, M.M.: BPPN ala Bali Solusi Selamatkan Agunan

(Baliekbis.com), Tingginya nilai aset pengusaha yang dijadikan agunan di bank perlu diselamatkan dari lelang agar pengusaha bisa tetap bergerak.

“Kalau tak diselamatkan pengusaha akan bangkrut sebab asetnya dilelang dan dia tak punya apa-apa lagi untuk berbisnis,” ujar Anggota DPD RI Dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. saat mengadakan dialog dengan jajaran Kadin Bali, Selasa (11/10) di Denpasar.

Dialog dalam rangkaian reses yang mengangkat tema “Upaya Kadin dalam Menumbuhkembangkan Investasi di Bali” dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja.

Untuk itu, mantan Gubernur Bali dua periode ini berharap ada kebijakan untuk membantu pengusaha yang terdampak covid ini agar masih bisa tetap bergerak. “Sebab kalau mengacu aturan, maka pada Maret 2023 nanti masa relaksasi restrukturisasi kredit perbankan akan berakhir. Artinya debitur harus melaksanakan kewajibannya. Nah kalau gak bisa, maka asetnya akan dilelang,” ujar Mangku Pastika.

Di periode krismon 98, pemerintah membentuk BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) dengan tugas pokok untuk penyehatan perbankan, penyelesaian aset bermasalah dan mengupayakan pengembalian uang negara. “Saya harap ada solusi seperti itu, BPPN ala Bali, jadi mirip dengan yang dulu,” ujarnya.

Dalam dialog mengemuka, saat ini para pengusaha yang menjadi nasabah bank mulai waswas karena segera harus menjalankan kewajiban kreditnya. Sementara ekonomi belum pulih.

Karena itu, ke depan diharapkan bisa terbentuk BPPN ala Bali sehingga aset tidak dilelang. “Aset pengusaha tetap ada, tetapi dibantu BPPN untuk menyelesaikan sementara utang-utang mereka, menunggu perekonomian bisa pulih. Macetnya kredit ‘kan bukan karena kelalaian pengusaha, tetapi musibah (pandemi). Jadi asetnya tetap menjadi milik mereka, tetapi diagunkan kembali dengan dijamin BPPN,” ujar Mangku Pastika yang kini dipercaya sebagai Wakil Ketua BK DPD RI itu.

Anggota Komite 4 DPD ini menegaskan tidak ingin aset pengusaha Bali habis dibeli orang luar, apalagi dengan harga murah karena dilelang. Diperkirakan nilai total aset dari pengusaha Bali yang diagunkan mencapai Rp27 triliun.

Ketua Umum Kadin Bali Made Ariandi mengharapkan kehadiran pemerintah yang lebih besar untuk mendukung para pengusaha Bali, maupun dari sisi regulasi untuk membantu penyehatan kondisi ekonomi para pengusaha dari dampak pandemi. (bas)