DPC Hanura Badung Bagikan Ratusan Paket Sembako, Arimbawa: Siapkan Seniman “Ngayah”

(Baliekbis.com),DPC Partai Hanura Kabupaten Badung membagikan ratusan paket sembako bagi warga yang membutuhkan, Sabtu (18/12/2021) siang.

Pembagian sembako berupa beras kemasan 5 kilogram ini dilakukan di Wantilan Kuari Jimbaran. Sebanyak 200 krama antre dengan tertib untuk mendapatkan paket sembako.

“Selama hampir dua tahun Bali mengalami masa sulit karena pandemi. Apalagi kami yang berada di Bali Selatan sangat bergantung pada sektor pariwisata. Karena itu bantuan sembako ini semoga bisa mengurangi beban warga yang kesulitan,” kata Ketua DPC Hanura Kabupaten Badung I Made Burat didampingi Sekretaris DPC Hanura Badung Made Suardika.

Made Burat menambahkan, apa yang diberikan jangan dilihat dari nilainya. “Namun keikhlasan dari kami semoga bisa membantu bapak-ibu,” ujar Burat yang juga seorang pengusaha kuliner di Jimbaran dan ikut merasakan secara langsung ‘musim paceklik’ sepanjang dua tahun ini.

Sementara itu Ketua DPD Hanura Bali I Kadek Arimbawa yang juga hadir menegaskan partai yang dipimpinnya menerima banpol (bantuan politik) dari pemerintah.

“Dana inilah yang kemudian kami salurkan ke masyarakat. Sekarang di DPRD Provinsi ada satu kader Hanura, coba seandainya kami memiliki satu fraksi sendiri atau punya enam anggota dewan provinsi. Tentunya bantuan yang kami salurkan ke masyarakat akan lebih besar lagi,” kata Arimbawa.

Pada bagian lain Arimbawa juga menyatakan siap mengirimkan seniman-seniman di bawah Yayasan Kesenian Bali yang dipimpinnya secara gratis di Desa Adat Jimbaran.

“Jika di Jimbaran ada acara, kami akan kirimkan seniman-seniman untuk ngayah di Jimbaran,” kata anggota DPD RI Dapil Bali periode 2009-2014 dan 2014-2019 ini.

Kontan janji yang dilontarkan oleh seniman yag juga dikenal dengan nama panggung ‘Lolak’ ini disambut tepuk tangan warga yang berada di Wantilan Kuari Jimbaran.

Sementara itu warga yang mendapat sembako menyambut gembira acara yang digelar Hanura. “Terima kasih Hanura atas kepeduliannya,” kata Nyoman Mendra.

Pria paruh baya ini sebelum pandemi menjadi tukang kebun di berbagai akomodasi pariwisata, namun sejak pandemi terjadi, Mendra hanya bisa berharap panggilan ke rumah-rumah yang tidak ada kepastiannya.

Raut semringah juga ditunjukkan oleh Made Tuklang. Dadong atau nenek berusia 80 tahun ini juga mendapat bantuan sembako. “Saya senang dapat bantuan sembako,” ujar Made Tuklang yang mengaku selama ini aktivitasnya hanya di rumah saja. (ist)