Dorong Kebangkitan Ekonomi Nasional yang Inklusif, JD.ID Bersama ThisAble Foundation Gelar Lokakarya Bisnis Digital Bagi Kaum Disabilitas di Kota Denpasar

Guna dorong upaya pemulihan ekonomi nasional serta penciptaan ekosistem ekonomi bangsa yang inklusif, JD.ID bersama dengan ThisAble Foundation menggelar rangkaian kegiatan lokakarya (workshop) bertemakan “Pemberdayaan Komunitas Disabilitas di Era Pandemi, Melalui Pemanfaatan Platform Digital. Rangkaian kegiatan lokakarya ini dilaksanakan pada tanggal 20 April di Kota Semarang, Kota Yogyakarta pada tanggal 23 April 2021, Kota Solo pada tanggal 4 Juni 2021, Kota Surabaya pada tanggal 14 Juni 2021 dan Kota Denpasar pada tanggal 21 Juni 2021 hari ini.

(Baliekbis.com), Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir lebih dari satu tahun di Indonesia memberikan dampak yang amat besar pada sektor kesehatan, sosial, dan ekonomi. Kemampuan konsumsi (daya beli) masyarakat yang melemah, menurunnya aktivitas investasi, hingga harga komoditas yang ikut jeblok, adalah tiga dari sederet implikasi yang diakibatkan oleh wabah dunia ini.

Demi mendorong pemulihan ekonomi nasional, pemerintah melakukan banyak upaya. Secara strategis, pemerintah mengeluarkan kebijakan atas pemberian stimulus perekonomian melalui pemanfaatan teknologi, penguatan, pengaturan dan pengawasan sektor keuangan, serta pengembangan pasar modal domestik guna menciptakan pasar yang produktif. Tak ketinggalan, pemerintah juga lakukan pemberian BLT (bantuan langsung tunai) dan bantuan modal usaha kepada para UMKM, sebagai salah satu pilar dalam mendukung perekonomian Indonesia.

Dikatakan bahwa, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM RI pada tahun 2016, industri UMKM mampu menyerap hingga 97% tenaga kerja nasional dan berkontribusi 60% terhadap total Pendapatan Domestik Bruto Indonesia, yang mana angka ini terus bertumbuh dalam periode lima tahun terakhir.

Dinilai efektif dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi, industri UMKM berhasil mendapatkan banyak sorotan dan dukungan dari berbagai pihak, seperti melalui pelaksanaan gerakan nasional #BanggaBuatanIndonesia yang berlangsung sejak bulan Mei tahun 2020, ataupun dukungan secara eksklusif dari sektor usaha privat.

Dalam hal ini, pemerintah pun berharap agar dukungan dan bantuan yang ditujukan kepada industri UMKM ini tidak terbatas hanya kepada masyarakat/pengusaha yang memiliki kelengkapan atau kesempurnaan fisik, tetapi juga dapat diisi oleh para penyandang disabilitas, sehingga tidak hanya tercapai ekosistem ekonomi yang maju, namun juga inklusif.

Sejalan dengan instruksi dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan kepada para pelaku industri untuk memberikan akses dukungan kepada para pelaku UMKM Penyandang Disabilitas (14/06/2021), JD.ID bersama dengan ThisAble Foundation berinisiatif untuk menggelar rangkaian kegiatan lokakarya (workshop) bertemakan “Pemberdayaan Komunitas Disabilitas di Era Pandemi, Melalui Pemanfaatan Platform Digital” pada tanggal 20 April (Semarang), 23 April (Yogyakarta), 4 Juni (Solo), 14 Juni (Surabaya) dan 21 Juni di Denpasar, Bali hari ini.

Yang mana melalui kegiatan sosial ini, JD.ID dan ThisAble Foundation bermaksud untuk memberikan dukungan akses bagi para penyandang disabilitas dalam pemanfaatan teknologi digital, yang diikuti dengan pengenalan, pelatihan, dan pendampingan usaha atas aplikasi social-commerce afiliasi resmi JD.ID, bernama ‘JD Fans’.

JD Fans adalah aplikasi social-commerce afiliasi resmi JD.ID yang dapat membantu para pengguna-nya (disebut sebagai ‘promoter’) untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda; produk harga murah dan komisi. Melalui pengenalan akan JD Fans, JD.ID berharap agar para penyandang disabilitas mampu untuk berpenghasilan secara mandiri melalui komisi yang ia dapatkan.

Sebagai calon ‘promoter’ dari JD Fans, para penyandang disabilitas peserta lokakarya diberikan pembekalan langsung oleh pakar-nya mengenai cara kerja dan proses bisnis dari aplikasi ini, seperti cara mempromosikan produk pada platform e-commerce JD.ID, cara membagikan link produk melalui akun sosial media, dan banyak hal lain-nya. Jika berhasil, para promoter berhak untuk menerima komisi yang dapat langsung dicairkan melalui akun JD Fans ke rekening pribadi mereka, tanpa ada limitasi jumlah komisi maksimum.

Lebih lanjut, pada kegiatan lokakarya ini, JD.ID juga berkesempatan untuk memberikan edukasi dan pemaparan kepada para penyandang disabilitas mengenai industri e-commerce, terutama lini bisnis marketplace secara umum, rangkaian upaya pemberdayaan mitra seller lokal atau UMKM oleh JD.ID bersama pemerintah, tips dan trik dalam berjualan online di platform e-commerce, hingga ditutup dengan sesi kesehatan mental bersama psikolog, dengan topik ‘Membangun Mental Yang Sehat Selama Masa Pandemi’.

Rangkaian kegiatan lokakarya (workshop) “Pemberdayaan Komunitas Disabilitas di Era Pandemi, Melalui Pemanfaatan Platform Digital” berlangsung di 5 kota besar di Indonesia, yakni Kota Semarang pada tanggal 20 April 2021 silam, Kota Yogyakarta pada 23 April 2021, Kota Solo pada 4 Juni 2021, Kota Surabaya 14 Juni 2021 dan Kota Denpasar 21 Juni 2021 hari ini, dengan ekspektasi total kehadiran partisipan sejumlah lebih daru 150 pengusaha UMKM dari komunitas penyandang disabilitas, di bawah naungan ThisAble Foundation. Di dalam sesi pelatihan dan sosialisasi ini, JD.ID diwakili oleh Elizabeth Claudya selaku Business Development Specialist Social Commerce JD.ID dan didampingi oleh Andra Dipo selaku Business Development Specialist Social Commerce JD.ID. Sementara, ThisAble Foundation diwakili oleh Nicky Claraentia Pratiwi, selaku Chief Operating Officer (COO) ThisAble Foundation.

Sehubungan dengan rangkaian kegiatan lokakarya ini, Sandy Permadi, selaku Chief Financial Officer (CFO) JD.ID mengungkapkan bahwa JD.ID sebagai platform e-commerce terdepan di Indonesia memiliki kewajiban untuk bersinergi dengan pemerintah dalam merangsang pertumbuhan ekonomi nasional, “Salah satu hal yang dapat kami lakukan adalah dengan memotivasi, mempersiapkan (melatih), dan membantu para pelaku UMKM sebagai salah satu aktor penggerak ekonomi, terkhusus UMKM milik komunitas penyandang disabilitas, yang selama ini belum mendapatkan porsi atensi dan kesempatan yang cukup dalam usaha pertumbuhan ekonomi bangsa,”ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Sandy juga menjelaskan bahwa di tengah situasi pandemi, pihaknya melihat salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan oleh pengusaha UMKM adalah proses alih masyarakat menuju era digital atau ‘digitalisasi’. Saat ini, kegiatan jual beli tidak terbatas pada aktivitas tatap muka antara pedagang dan pembeli, semua bisa dilakukan secara digital-daring.

“Cukup dengan memiliki keterampilan dalam pemanfaatan perangkat komputer atau telepon genggam yang dilengkapi dengan fasilitas internet, seorang pedagang sudah bisa memasarkan produknya,” jelasnya.

Namun, begitu disayangkan karena pada realitanya, keterampilan digital ini tidak dimiliki oleh sebagian besar pedagang, terutama para pengusaha UMKM. Meski kondisi pasar sudah semakin matang akan digitalisasi, transaksi secara digital-daring ini tidak dapat bertumbuh secara optimal, karena terkendala masalah sumber daya manusia dengan literasi digital yang masih rendah. Hal inilah yang mendorong kami untuk mengadakan kegiatan lokakarya bersama ThisAble Foundation.

Berlandaskan tujuan untuk memberikan solusi atas keterbatasan pemanfaatan teknologi serta memberikan pelatihan keterampilan bagi para pelaku UMKM penyandang disabilitas, kami berharap kelak dapat tercipta ekonomi nasional yang semakin maju, sehat, dan inklusif.

Lebih lanjut, Nicky Claraentia Pratiwi, selaku Chief Operating Officer (COO) ThisAble Foundation juga menambahkan bahwa kolaborasi antara ThisAble Foundation dengan JD.ID melalui kegiatan lokakarya “Pemberdayaan Komunitas Disabilitas di Era Pandemi, Melalui Pemanfaatan Platform Digital” adalah langkah tepat sasaran, “Komunitas penyandang disabilitas saat ini begitu membutuhkan dukungan kita. Mereka butuh pembekalan dan pelatihan dalam mengakses platform bisnis digital, agar mereka bisa punya kesempatan untuk ‘berusaha’, sehingga bisa mandiri secara ekonomi.”

“Setiap pihak harus memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, berkembang, dan berusaha, tidak terkecuali bagi penyandang disabilitas. Melalui kegiatan ini, kami begitu berharap agar para pengusaha UMKM dari komunitas penyandang disabilitas mampu untuk bersaing di pasar, dan nanti-nya dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomian nasional,” tutup Nicky.

Tentang JD.ID

JD.ID adalah salah satu perusahaan e-commerce terdepan di Indonesia yang terafiliasi dengan JD.com; perusahaan e-commerce terbesar di dunia. Sejak berdiri di Indonesia pada Maret 2016, JD.ID tetap berkomitmen pada misi-nya, yaitu “Make JOY Happen” (mewujudkan sukacita) dengan menyediakan layanan berbelanja online yang menyeluruh dan terintegrasi bagi para pelanggan. JD.ID juga berkomitmen untuk dapat memenuhi permintaan konsumen akan produk yang orisinal dan berkualitas tinggi melalui slogan #DijaminORI, sebagai keunikan dari brand-nya. Hanya di JD.ID, konsumen dapat dimanjakan dengan jutaan pilihan produk orisinal yang tersedia dalam ribuan kategori, dari brand lokal dan internasional ternama, atau-pun belanja ragam produk berkualitas dari para mitra seller tanah air, pada platform ‘JD.ID Curated Marketplace’. (ist)