Donny Heatubun: Ini Strategi Usaha Kecil Bisa Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

(Baliekbis.com), Deputi Direktur BI Provinsi Bali Donny Heatubun mengakui di masa Pandemi Covid-19 ini banyak UMKM yang terdampak. Namun ada sebagian usaha kecil yang justru bisa tetap bertahan dan bertumbuh.

“Berdasarkan data ada 87,5 persen UMKM yang terdampak, sedangkan 12,5 persen lainnya justru mampu beradaptasi dan bisa tetap jalan bahkan penjualannya lancar,” ujar Donny Heatubun didampingi Kepala Tim Implementasi KEKDA BI Bali Beny Okta Tutuarima pada acara Capacity Building Media, Rabu (29/9) di Sanur yang membahas Peran BI di daerah khususnya di Bali dalam pengembangan UMKM.

Dijelaskan Donny usaha mikro dan kecil ini bisa tetap tumbuh karena mereka memiliki strategi khusus seperti menerapkan digitalisasi (online) dalam pemasaran maupun transaksi, melakukan penambahan produk yang bisa terjangkau masyarakat luas. “Seperti produk kain endek yang menyasar pangsa pasar masyarakat menengah ke bawah. Jadi meski kondisi lagi lesu ada yang tetap bisa jalan sepanjang ada kemauan,” jelas Donny.

Donny Heatubun

Strategi lainnya yakni memasarkan secara ritel sehingga bisa menjangkau segmen lebih luas. Usaha kecil juga mulai efisien untuk menekan biaya dengan memanfaatkan online. “Contohnya kalau sebelumnya secara fisik ada 10 toko, sekarang diganti dengan 10 toko online sehingga bisa menekan cost,” tambahnya.

Tidak itu saja, ada juga yang berbisnis sampingan seperti jadi broker (tanah). Ternyata tambah Donny, UMKM ini memiliki daya adaptif fleksibilitas yang tinggi sehingga bisa tetap bertahan.

Meski demikian diakui UMKM juga menghadapi tantangan seperti kemampuan permodalan, SDM juga dalam berproduksi (kualitas). “Karena itu usaha mikro dan kecil ini perlu ada pendampingan sehingga bisa makin berkembang,” tambah Donny.

Dalam Capacity Building Media tersebut, Donny juga memaparkan terkait tugas BI yakni
Mencapai dan Memelihara Kestabilan Nilai Rupiah, Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter serta Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran Stabilitas Sistem Keuangan.

Di sisi lain untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Bali juga perlu mengembangkan potensi di luar sektor pariwisata seperti komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekspor yakni kopi, manggis, dll. (bas)