CRRT di RS Unud Selamatkan Pasien Covid-19 dengan Gagal Ginjal

(Baliekbis.com), RS Unud berhasil melakukan penanganan pasien terkonfirmasi covid-19 yang mengalami gagal ginjal. Pasien merupakan rujukan dari salah satu RS swasta di Bali. Pasien laki-laki berusia 22 tahun dengan kondisi saat datang yang tidak stabil serta gagal ginjal sehingga memerlukan perawatan di ruang intensif isolasi RS Unud.

Saat itu pasien membutuhkan perawatan cuci darah segera akibat gagal ginjalnya dan RS Unud telah memiliki fasilitas cuci darah tersebut untuk pasien terkonfirmasi covid-19 berupa mesin CRRT (Continuous Renal Replacement Therapy).  Perawatan intensif dilakukan secara kolaboratif multidisiplin ilmu dengan tim pelayanan yang solid dan kompeten yang terdiri atasi dokter spesialis anestesi-intensive care, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis jantung, dokter psikiatri serta perawat dan juga tim dari laboratorium terpadu, tim  radiologi dan tim farmasi.

CRRT merupakan salah satu terapi untuk membantu dan menggantikan fungsi ginjal untuk sementara waktu. Ginjal berperan dalam mengeluarkan zat-zat, cairan atau sisa metabolisme tubuh. Pada kondisi gagal ginjal yakni ginjal tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya, maka dibutuhkan terapi penggantian ginjal atau yang disebut dengan Renal Replacement Therapy (RRT).

Pasien gagal ginjal akan menjalani terapi cuci darah. Pada terapi cuci darah yang umum dilakukan, biasanya dijadwalkan 2 – 3 kali seminggu selama kurang lebih 4 – 5 jam, maka pada CRRT, proses cuci darah dilakukan secara terus-menerus selama minimal 24 -72 jam. Pada CRRT, kecepatan proses penyaringan tersebut bersifat lebih lambat untuk menjaga tekanan darah pasien tetap normal. Namun karena dilakukan secara kontinyu selama 24-72 jam maka dapat membuang lebih banyak toksin dan cairan tubuh yang berlebihan dan menukarnya dengan zat-zat yang dibutuhkan tubuh.

Oleh karena itu, menurut dr. I G N Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR, FIPM (Kepala Instalasi ICU RS Unud), CRRT ini sangat cocok dilakukan pada pasien-pasien dengan kondisi kritis di ICU (Intensive Care Unit) yang perlu cuci darah.

Sumber: http://www.unud.ac.id