Capacity Building Media, Kunjungi Museum BI dan Peruri

(Baliekbis.com), Selama tiga hari dari tanggal 23-25 Juli, puluhan wartawan difasilitasi BI Provinsi Bali mengunjungi Perum Peruri di Karawang dan Museum BI di Kota Tua Jakarta.

Kunjungan dimaksudkan untuk melihat langsung berbagai proses yang dilakukan seperti dalam pencetakan uang kertas dan uang logam di Perum Peruri. Juga mengetahui sejarah panjang berbagai peninggalan baik yang numismatik maupun non numismatik di Museum BI.

Rombongan media selama kunjungan didampingi Deputi Direktur KPw BI Provinsi Bali Andy Setyo Biwado. Sementara di Museum BI, media dipandu petugas museum Kisno Winarno yang mengajak keliling ke ruang-ruang museum yang cukup luas dan banyak.

Kisno menjelaskan kunjungan ini merupakan upaya untuk lebih memberi pemahaman sejarah perjalanan mata uang dan ekonomi Nusantara, serta mendalami peran Bank Indonesia dalam memajukan perekonomian negara.

Museum BI di Kota Tua Jakarta

Museum ini menyimpan beragam koleksi yang memukau dan mendidik mengenai mata uang, perkembangan sistem keuangan, serta peran Bank Indonesia sebagai bank sentral. Mulai dari bentuk barter dan sistem pembayaran tradisional hingga pengenalan mata uang kertas pertama yang dicetak pada masa pemerintahan Hindia Belanda, semuanya dapat ditemukan di museum ini.

“Ada ruang pojok anak. Numismatik (700 ribu) dapat uang zaman dulu hingga sekarang. Yang non numismatik seperti jam, mebeler, lukisan 100 ribu. Kunjungan rata-rata 500 orang. Tempat mengumpulkan, menyimpan, dan merawat benda numismatik ataupun dokumen bersejarah BI,” ujar Kisno.

Museum Bank Indonesia menyajikan informasi tentang peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa yang dimulai sejak sebelum kedatangan bangsa barat di Nusantara.

Gedung Peruri

Museum ini juga menyajikan informasi meliputi latar belakang dan dampak kebijakan Bank Indonesia bagi masyarakat.

Sehingga menciptakan kenyamanan setiap pengunjung dalam menikmati informasi dan fasilitas museum ini. Selain itu terdapat pula fakta dan koleksi benda bersejarah pada masa sebelum terbentuknya Bank Indonesia.

Seperti pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara, antara lain berupa koleksi uang numismatik yang ditampilkan juga secara menarik. Di dalam museum, para pengunjung juga dapat melihat perkembangan logo Bank Indonesia, Ruang emas moneter, Ruang numismatik. Juga terdapat ragam fasilitas bagi para pengunjung di antaranya Ruang auditorium, Ruang serbaguna, Ruang pameran dan area parkir yang luas

Ketua rombongan Andy Setyo Biwado yang juga Deputi Direktur BI Provinsi Bali menjelaskan kunjungan wartawan ke museum ini diharapkan dapat memberi pemahaman dan wawasan tentang peran bank sentral seiring dengan perkembangan teknologi dan ekonomi. (bas)