‘Bali Kite Festival’ dan ‘Bali International Kite Festival’ Diikuti Sembilan Negara

(Baliekbis.com), Peserta dari sembilan negara termasuk Indonesia mengikuti ‘Bali Kite Festival’ dan
‘Bali International Kite Festival’ yang akan berlangsung mulai tanggal 14-16 Juli ini di lapangan Padanggalak, Sanur. Festival ke-45 ini akan memperebutkan Piala Tetap dan Piala Bergilir Gubernur Bali.

Demikian terungkap dalam jumpa pers, Senin (10/7) di Renon yang dihadiri Ketua Harian Pelangi (Perkumpulan Pelayang Seluruh Indonesia) Bali Ida Bagus Sedhawa, Ketua I Pelangi Bali Kadek Dwi Armika, Sekretaris Pelangi Bali Ida Bagus Alit Suryana dan Bendahara Pelangi Bali I Gusti Ngurah Arya Wardana. Juga hadir Wayan Soekarsa selalu Ketua Tim Juri, Made Arya, Manajer Komunikasi PT PLN UID Bali dan Akio Takeda dari Japan Kite Association.

Adapun peserta dari luar negeri yang ikut yakni Jepang, Filipina, Polandia, Malaysia, Australia, Thailand, Singapura dan Swedia.

Sedangkan pelayang dari Indonesia yakni Cilacap, Jakarta, Museum Layang layang Indonesia, Jakarta Kite Association, Jawa Tengah, Jogjakarta, Riau, Lampung, Kalimantan Selatan, Palembang (Sumsel), Sulawesi Tenggara, Jawa Barat dan Jawa Timur.

“Untuk peserta luar negeri sebanyak 17, pelayang dari luar Bali ada 31. Terbanyak dari Bali. Saat ini sudah tercatat 783 peserta. Jumlah ini masih bertambah sebab pendaftaran peserta masih berlangsung,” ujar Ida Bagus Sedhawa, Ketua Harian Pelangi Bali.

Dijelaskan lomba kali ini merupakan yang ke-45, sama dengan usia PKB (Pesta Kesenian Bali). “Padanggalak dipilih karena dinilai strategis dan minim ganggu kabel PLN,” jelasnya.

Sedhawa menambahkan yang menjadi tantangan dalam kegiatan ini masalah lalu lintas seputar jalur pelabuhan Sanur yang kerap padat. “Dengan sistem knock down layangan besar bisa dirakit di tempat sehingga bisa meminimalisir gangguan di jalan. Juga kemungkinan faktor cuaca. Kita harap tak ada hujan saat lomba nanti,” harapnya.

Festival rencana dibuka Gubernur Bali, Sabtu (15/7). Namun untuk lomba sudah berjalan sejak Jumat (14/7).

Sekretaris Pelangi Bali IB Alit Suryana menambahkan dengan melibatkan peserta luar akan menambah wawasan dan kolaborasi seperti bagaimana teknik menaikkan layangan, dll.

Sementara itu Made Arya selaku Manajer Komunikasi PT PLN UID Bali mengapresiasi para pelayang bisa bermain di tempat yang aman, baik bagi pemain layangan maupun jaringan kabel PLN. Arya berharap selalu ada kolaborasi dalam kegiatan ini dan pihaknya siap mendukungnya.

Akio Takeda dari Japan Kite Association memuji Bali sebagai tempat lomba terbaik di dunia karena anginnya stabil, warganya ramah dan sifat gotong-royongnya. “Budaya Bali sangat kuat,” ungkapnya. (bas)