Badan Energi Internasional Perkirakan 20 Persen Kendaraan di ASEAN pada Tahun 2025 adalah Kendaraan Listrik

(Baliekbis.com), Saat ini, negara-negara di dunia untuk diversifikasi rantai pasokan yang dikombinasikan dengan dorongan untuk mengadopsi teknologi hijau telah membuka peluang bagi produksi EV (Electric Vehicles) untuk diambil, terutama di Asia Tenggara.

International Energy Agency atau Badan Energi Internasional memperkirakan 20% kendaraan di ASEAN pada tahun 2025 adalah kendaraan listrik. Ada potensi pertumbuhan yang lebih besar mengingat total populasi kawasan lebih dari 680 juta orang yang merupakan kelas menengah.

“Hal ini merupakan peluang bagi sektor ketenagalistrikan untuk menyusun strategi guna meraih pasar potensial sekaligus berkontribusi terhadap penurunan efek rumah kaca,” ujar Rio Adrianto General Manager PLN Pusdiklat saat press conference Simposium HAPUA-JEPIC 2022 yang mengusung tema “Percepatan Kendaraan Listrik Menuju Net Zero Emission”, Rabu (23/11) di Sanur. Hadir pada press conference Mr. Nara Nagatoshi dari Jepang, Cambodia Mr. Oum Piseth, Malaysia Mr. Mohammad Suhaeri, Filipina Mr. Anthony Agoncillo dan Thailand Mr. Natapon Rong Sri Yem.

Rio menambahkan kita perlu mengejar pemahaman yang lebih dalam tentang kendaraan listrik yang meliputi infrastruktur pengisian daya, dan teknologi seperti DX dan hidrogen. Tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh utilitas juga penting. Ini akan memberi sudut pandang lain untuk mengembangkan pasar EV.

“PLN memahami anggota HAPUA dan JEPIC perlu belajar satu sama lain, memperkuat komunitas, dan bekerja sama mencapai net zero emission. Saya yakin ilmu dan pengalaman pembicara sangat berguna bagi kita untuk mendapatkan wawasan bagaimana mengakselerasi bisnis kendaraan listrik dipandu moderator yang kompeten,” jelas Rio seraya menambahkan diskusi selama 2 hari pada simposium ini dapat memperkaya pemahaman, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan strategi lebih lanjut menuju net zero emission.

Di awal paparannya, Rio mengatakan suatu kehormatan bagi PLN menjadi tuan rumah Simposium HAPUA-JEPIC 2022 selama 2 hari pada 23-24 November 2022. Simposium mengusung tema “Percepatan Kendaraan Listrik Menuju Net Zero Emission” karena PLN dan sektor kelistrikan global saat ini bekerja keras untuk mengurangi emisi gas karbon atau efek rumah kaca guna mengantisipasi perubahan iklim yang ekstrim/rusaknya ekosistem dan tantangan lingkungan.

HAPUA atau Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities adalah Asosiasi perusahaan/otoritas listrik di ASEAN. Pada event ini, ada beberapa utilitas dari 4 negara anggota HAPUA yang mengirimkan delegasi dan pembicara, yaitu: PLN (Indonesia
TNB dan SEB (Malaysia), EGAT dan MEA (Thailand), Manila Electric Company/MERALCO (Filipina). Khusus EDC Kamboja dan SESB Malaysia, hanya mengirimkan delegasi.

JEPIC adalah Japan Electric Power Information Centre. Dari Jepang, yang menjadi speaker selain JEPIC ada Tokyo Electric Power Company Holdings, Inc (TEPCO), Chugoku Electric Power Group, dan Tohoku Electric Power.

HAPUA dan JEPIC menjalin kerja sama sejak lama untuk saling berbagi ilmu dan pengembangan terkait penyediaan tenaga listrik, perencanaan pembangunan, pengoperasian & pemeliharaan sarana ketenagalistrikan.

Kerja sama ini menjadi semakin penting belakangan ini karena sektor ketenagalistrikan dihadapkan pada isu lingkungan sekaligus dituntut untuk menyediakan pasokan listrik yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan.
Untuk mencapai misi tersebut dengan mendorong pengembangan teknologi dan menciptakan ekosistem Green Electricity.

Untuk penyelenggara event secara hybrid ini adalah PLN Pusdiklat bersama HTD PLN Pusat. Selain PLN Holding, PLN Group yang hadir secara offline adalah PLN Icon Plus sebagai sub holding beyond KwH dan sub holding atau anak Perusahaan lainnya.

Acara juga dapat diikuti melalui Zoom dan Youtube. Untuk link Youtube dapat diakses pada link: bit.ly/yt_hapua2022. Sejumlah dosen dan mahasiswa dari 10 Perguruan Tinggi terpilih ikut diundang untuk belajar dan berkontribusi. (bas)