3rd International Education & Culture Festival, Buka Lebih Besar Peluang Mahasiswa Unud ke Luar Negeri

(Baliekbis.com), 3rd International Education & Culture Festival ‘Education Exhibition and Culture Performance’ yang belangsung dua hari di Unud dibuka Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Informasi Universitas Udayana Prof. Dr. I Putu Gede Adiatmika,M.Kes., Jumat (17/11) di Gedung Agrokompleks Kampus Unud Sudirman Denpasar.

Festival Pendidikan & Budaya Internasional ke-3 yang berlangsung sejak Kamis (16/11) ini selain menghadirkan pameran pendidikan, makanan juga pertunjukan budaya dari sejumlah negara di antaranya India, Jepang, Korea, Cina selain tarian Bali.

Koordinator KUI (Kantor Urusan Internasional) Unud Dr. Senja Pratiwi menjelaskan acara ini bertujuan untuk merekatkan hubungan Unud dengan Konsulat Jenderal dan partisan.

“Ini bentuk komunikasi Udayana melalui KUI (Kantor Urusan Internasional) dengan konsulat jenderal dan partisan memberikan sense of culture dari negara masing-masing,” ujarnya.

Prof. Adiatmika didampingi Dr. Senja Pratiwi memberi keterangan kepada media

Dengan kegiatan ini, ke nantinya mahasiswa (Unud) yang ke luar negeri tidak hanya menguasai bahasa tapi mereka juga harus paham budaya dan makanan tradisionalnya. “Mahasiswa akan mendapatkan informasi beasiswa, pemahaman tentang negara tersebut serta merasa lebih dekat dengan budaya negara itu,” ujar Senja.

Dikatakan KUI ini berhubungan dengan internasionalisasi. “Karena itu mahasiswa yang datang ke Udayana (Unud) kami fasilitasi, dan mahasiswa dari Udayana yang akan ke luar negeri juga difasilitasi. Jadi kami adalah pintu gerbang,” ujarnya.

Ditambahkan selain Unud menjalin program dengan pemerintah seperti IISMA, juga ada program summer camp. Menurut Senja, daya tarik Bali sangat besar, sehingga pihaknya ingin memperkenalkan lebih luas lagi melalui Universitas Udayana.

Saat ini mahasiswa asing di Unud lebih dari 1.000 orang dalam satu tahun ajaran. Terbanyak dari Jerman dan juga Asia seperti Cina, Jepang, Korea, Switzerland dan Norwegia.

Sedangkan mahasiswa Unud yang melalui program IISMA masih terbatas. Tapi untuk program-program short course atau double degree cukup banyak. “Di KUI kita harus mendukung internasionalisasi ini, karena kita bermimpi jadi World Class University. Kita mendukung ini apalagi akan segera PTNBH, kita buka lebih lebar lagi untuk peluang mahasiswa yang ke luar untuk mencarikan mereka sumber informasi beasiswa. Unud juga membuka bagi mahasiswa asing yang ke sini serta menyiapkan juga tenaga pendidik. Jangan sampai setelah mendatangkan mahasiswa asing malah kita yang tidak siap. Kita punya program di 2024 mengundang mahasiswa, dosen dan pegawai di fakultas masing-masing untuk mengintensifkan Bahasa Inggris,” pungkasnya.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Informasi Universitas Udayana (Unud) Prof. Dr. I Putu Gede Adiatmika,M.Kes. mengatakan kegiatan ini untuk menjalin silaturahmi dengan berbagai negara supaya komunikasi makin erat, mengundang mereka untuk berkolaborasi, kemudian bekerja sama dan menampilkan kebudayaan mereka.

“Kalau kita hanya mendengarkan dan melihat di media, barangkali pemahaman kita belum sepenuhnya. Dengan kehadiran ini kita bisa lihat secara langsung. Harapannya anak-anak kita baik yang mahasiswa maupun masih SMA banyak tertarik dengan program ini,” jelas Prof. Adiatmika.

Ia menambahkan sebenarnya beasiswa banyak di berbagai tempat. Namun banyak yang tidak tahu. Dengan kehadiran mereka diharapkan akan banyak informasi dan komunikasi terkait peluang-peluang untuk belajar di luar negeri.

“Dengan kegiatan budaya ini akan menunjukkan keeratan kita dengan mereka. Melalui keeratan itu, mereka akan memberikan banyak peluang untuk kita agar bisa berkesempatan ke luar negeri,” jelasnya. (bas)