Reses Dr. Mangku Pastika, M.M., Usadha Bali Tetap Relevan di Era Modern

(Baliekbis.com), Usadha sebagai ilmu pengetahuan tentang pengobatan tradisional Bali sudah dikenal secara luas sejak dulu. Dalam agama Hindu, ilmu pengobatan tergolong ke dalam Veda yang keempat yaitu ‘Atharva Veda’. Ilmu pengobatan itu disebut Ayur Veda.

“Usadha itu warisan budaya yang sangat berguna bagi kehidupan kita. Saya dari kecil dan sampai sekarang masih memanfaatkan pengobatan tradisional seperti loloh,” ujar Anggota Komite II DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika, M.M., Jumat (15/10) saat kegiatan reses mengangkat tema “Eksistensi Usadha Bali dalam Mendukung Medical Tourism”.

Reses yang dipandu Tim Ahli Nyoman Wiratmaja didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Baskara menghadirkan narasumber dari Komunitas Taksu Kadiatmikan Bali Widya di antaranya Dr. Guru Mangku Hipno KG Suatmayasa (Spesialis penyembuhan penyakit pikiran dan mental), Dr. Nyoman Sridana yang mendalami Ayur Wedha dan Dr. Jro Gede Ariyadi Putra (pakar Prana Suci Kanda Pat).

Menurut Mangku Pastika, Hindu mengenal widya sedangkan cara Barat mengedepankan sisi ilmiah yang memang lebih instan. “Sekarang ini kita banyak bergantung pada obat-obatan barat yang mahal, padahal usadha kita tak kalah hebat dan tentu lebih murah harganya,” jelas Mangku Pastika.

Di sisi lain mantan Gubernur Bali dua periode ini mengaku gembira karena di RS Bali Mandara akan ada pelayanan usadha dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat selain dengan pengobatan modern.

Sementara Guru Mangku Hipno (GMP) mengatakan usadha ini universal meski masih ada persepsi kalau obat itu harus ilmiah. Dijelaskan Usadha Bali memiliki kekuatan dan taksu serta manfaatnya sangat besar. “Orang Bali kalau ada masalah (sakit) pasti matakon ke luwur. Padahal usadha punya sisi penyembuhan. Setiap gerak dan kata-kata memiliki penyembuhan kalau dilaksanakan dengan tepat,” ujar Guru Mangku Hipno yang juga memiliki senter di Jakarta ini.

Menurutnya di era ini banyak orang stres dan depresi yang perlu penyembuhan. Dengan cara hipnotis sebenarnya masalah ini bisa diatasi. “Masyarakat butuh penanganan mental secara religius,” tambahnya seraya menjelaskan
metodenya pendekatan bayu, sabda, idep.

GMP menyebutkan herbal itu murah karena tidak dibebani izin. Ketika nanti berizin maka harganya akan jadi mahal. Intinya penyakit itu datang karena hilangnya kenyamanan tubuh, kehilangan kesenangan hati dan pikiran.

Sedangkan Nyoman Sridana mengaku ia bersama teman-temanya telah membentuk wadah Gotra Pangusadha. Sebagai penekun kesehatan ayur weda, menurutnya ada resep yang bagus untuk mengatasi penurunan daya ingat juga ramuan anti aging. “Penting pemahaman ayur weda sebagai obat awet muda karena bikin sehat,” tegasnya.

Pakar Prana Suci Kanda Pat Dr. Jro Gede Ariyadi Putra mengatakan pelayanan yang diberikan bisa dari jarak dekat atau jarak jauh. Intinya menjadikan klien kondisinya lebih baik dan usadha bisa
disinergikan dengan pengobatan modern. Ia menjelaskan orang asing juga banyak yang menggunakan usadha. (bas)