Ketut Sugiantara Dapat Bantuan Langsung Dari Gubernur Pastika

(Baliekbis.com), Keinginan untuk mengenyam pendidikan begitu besar dari Ketut Sugiantara (11) meski jarak cukup jauh dari rumahnya diatas bukit di Dusun Kajakauh, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng, mendapat perhatian langsung dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Secara khusus, orang nomor Satu di Provinsi Bali tersebut  mengutus tim Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali untuk meninjau dan menyerahkan bantuan sementara kepada Ketut Sugiantara Senin, (8/5/17). Ketut yang duduk di bangku kelas 4 di SDN 4 Sudaji tersebut setiap hari harus berjalan kaki sejauh 4 KM selama 1 jam bersama sang adik Gede Ariawan (8) yang kini duduk di kelas 2 di sekolah yang sama. Dituturkan Ketut, dirinya berangkat dari rumah sekitar pukul 06.30 pagi dengan melewati jalan berbatu yang cukup jauh dan hanya bisa dilewati dengan jalan kaki.

“Jam setengah tujuh pagi sudah berangkat sama adik, jam setengah delapan sampai di sekolah. Setiap hari saya jalani seperti itu, hanya bisa jalan kaki,” cerita Ketut yang ditemui di sekolahnya. Meski jarak dari rumahnya ke sekolah cukup jauh ditambah hanya bisa dengan jalan kaki dan harus melewati perbukitan, hutan dan kebun, tak menyurutkan semangat anak keempat dari pasangan Gede Mertayasa (40) dan Ketut Sri (35) tersebut untuk bisa menimba ilmu. Menurut Ketut, dirinya memiliki cita-cita ingin menjadi seorang Chef kelak nanti. “Jika sudah besar nanti, Saya ingin pintar masak. Sekarang saya harus giat belajar, agar bisa mewujudkannya,” ujar Ketut.

Kedua orangtua Ketut kesehariannya hanya sebagai petani, diceritakan Ketut sepulang sekolah dirinya juga ikut membantu sang Ayah untuk mencari rumput sebagai pakan ternak sapi yang dipelihara orangtuanya. Hal tersebut dibenarkan oleh sang ayah, Gede Mertayasa yang mengatakan jika Ketut memang sangat mandiri. Untuk sekolah, ia hanya berdua dengan adiknya saja berjalan kaki ke sekolah. Meski kadang bersamaan dengan sang Ibu yang hendak ke pasar. “Ya, Ketut memang setiap hari berjalan kaki dari rumah ke sekolah yang jaraknya cukup jauh bersama adiknya. Dia, anaknya memang mandiri dan biasa bantu-bantu saya juga,” ungkap Mertayasa. Ditambahkan Mertayasa, sebenarnya ada keluarga yang rumahnya dekat dengan Sekolah. Namun Ketut tidak mau tinggal disana dengan alasan tidak betah.

“Sebenarnya ada neneknya yang dekat dari Sekolah, biasanya pulang sekolah Ketut dan Adiknya kesana dulu mampir untuk makan. Pernah Saya suruh tinggal disana agar jaraknya dekat, namun Ketut tidak betah,” jelasnya.
Diceritakan Mertayasa, tanah yang ia tempati saat ini bersama keluarganya merupakan tanah milik orang lain. Dirinya tinggal disana sebagai penggarap. Untuk itu, ia berharap mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah. Terlebih bantuan kepada anak-anaknya agar bisa terus bisa melanjutkan pendidikannya. “Saya tinggal disana sebagai penggarap, tanah itu milik orang lain. Saya berharap dapat perhatian dari Pemerintah, terpenting bantuan kepada anak-anak saya agar bisa terus bersekolah,” imbuhnya. Tak lupa, dalam kesempatan tersebut ia juga mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Bali yang telah memberikan perhatian kepada anaknya. Hal senada juga disampaikan Kaur Kesra Desa Sudaji Ni Luh Dinasti (37) yang turut mendampingi tim. “Terimakasih untuk Pemerintah Provinsi Bali dalam hal ini Pak Gubernur yang telah membantu salah satu dari warga kami, memang benar jika Ketut Sugiantara dari keluarga kurang mampu. Saya berharap agar selanjutnya ada tindak lanjutnya lagi,” ujar Luh Dinasti. (PRO/BP)