Gubernur Koster Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gedung MUI Bali

(Baliekbis.com), Gubernur Bali Wayan  Koster melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung MUI Bali di Jalan Gunung Talang Denpasar, Sabtu (26/1).

Peletakan batu pertama gedung MUI yang dirancang berlantai 3 dengan luas 1.200 meter persegi di atas lahan 7 are lebih itu dihadiri sejumlah tokoh antarumat beragama serta Ida Tjokorda Pemecutan XI dan KH Sodikun dari MUI Pusat dan Ketua MUI Bali Taufik Asadi.

Gubernur Koster dalam sambutannya mengatakan sangat mendukung pembangunan gedung MUI ini. Dikatakan semua warga negara punya tugas dan tanggung jawab membangun kehidupan yang lebih baik untuk semua umat beragama.

Ajaran agama tambah Koster mengajarkan kebaikan dan saling menghargai serta hormat menghormati. “Apalagi kita di Indonesia sudah ada bingkai NKRI dan Pancasila yang wajib dipatuhi dan dijalankan semua warga negara,” ujarnya.

Bagi Bali sendiri, tambah Koster wajib diciptakan kehidupan yang rukun, toleran, harmonis, menjaga persatuan, kekeluargaan dan gotong royong. Terlebih Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia.

“Jadi Bali ini harus dijaga bersama-sama dengan baik sehingga citra Bali akan harum baik di  Indonesia maupun dunia. Sebab ini penting bagi Bali mengingat sebagian besar penduduknya hidup dari pariwisata. “70 persen ekonomi Bali dari pariwisata dan ikutannya. Jadi pariwisata ini harus dijaga dengan baik. Harus hindari jangan sampai ada citra yang kurang baik,” ujar Koster.

Diingatkan siapa pun yang ada di Bali, apa pun agama dan dari mana pun asalnya, harus komit menjaga Bali. Jadikan Bali milik bersama dan harus bangun bersama sama. “Jangan ada yang sampai berantem,” ujar Koster  mempertegas pernyataan Ida Tjokorda Pemecutan XI yang dalam sambutannya mengatakan kerukunan umat di Bali sudah terjaga sejak dulu dan tidak sampai ada perkelahian antarumat.

Di sisi lain, Koster menyambut baik dibangunnya kantor MUI ini. Ia berharap Bali dijadikan sebagai percontohan pulau yang masyarakatnya rukun, penuh toleransi dan gotong royong. “Gotong royong itu aset nasional sehingga harus dipupuk terus,” jelasnya.

Sementara KH  Sodikun dari MUI Pusat dalam sambutannya mengatakan gadung MUI ini nantinya bisa digunakan untuk  kepentingan umat. Bukan hanya untuk umat muslim saja. Ormas muslim yang belum punya kantor juga bisa memanfatkannya.

Sebelumnya Ketua Panitia Pembangunan Gedung MUI Bali, H. Husein Ismail didampingi Sekretaris Umum MUI Bali H. Khadir dan Ketua Nazir H. Ekky C. mengatakan pembangunan gedung baru ini dilakukan karena gedung lama di Jalan Pulau Menjangan sudah tidak memadai lagi. Pembangunan gedung MUI ini diperkirakan menelan anggaran Rp 5 miliar lebih. (bas)