Dr. Mangku Pastika, M.M.: Perlu Peran Kampus dan Pemerintah Atasi Rendahnya Minat Generasi Muda Terjun ke Pertanian

(Baliekbis.com), Rendahnya minat generasi muda terjun ke sektor pertanian sangat memprihatinkan. Hal ini bukan saja terjadi di Bali juga di Indonesia.

“Karena itu ketika jadi Gubernur Bali saya bangun Program Simantri. Sebab memajukan pertanian ini perlu dukungan pemerintah dan kampus selain pengguna produk,” ungkap Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. saat menghadiri Launching Produk Program Matching Fund “Strategi Pengembangan SDM Profesional Berkompetensi dalam Bidang Pertanian
Terintegrasi Melalui Kearifan Lokal”, Selasa (22/11) di ALC (Agro Learning Center) kawasan Cekomaria Denpasar.

Dalam acara yang dibuka Sekretaris Kota Denpasar IB Alit Wiradana tersebut juga hadir Rektor Universitas Warmadewa Prof. dr. Dewa Putu Widjana, para dosen dan mahasiswa serta dinas terkait.

Mangku Pastika menegaskan hadirnya kampus dan pemerintah ini sangat penting karena akan memberi motivasi generasi muda terjun ke sektor ini juga sekaligus hasil penelitian bisa dimanfaatkan. “Kepedulian terhadap sektor pertanian ini juga penting dalam upaya melestarikan alam Bali, manusia Bali dan budaya Bali. Saya ingatkan, kalau tak ada pertanian dan petani, kita tak bisa makan,” tegas Gubernur Bali 2008-2018 ini.

Karena itu, harus ada keberpihakan pemerintah mendorong kemajuan pertanian. Mangku Pastika mencontohkan ketika mendirikan Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) selain memberikan hasil bagi petani juga menyerap tenaga kerja cukup banyak. Ini bisa jadi program padat karya. “Dan yang tak kalah penting banyak sarjana maupun mahasiswa bisa memanfaatkan program Simantri ini, karena setiap kelompok didampingi sarjana dan mahasiswa bisa praktek di sini,” tambah Mangku Pastika.

Namun diingatkan, tantangan memajukan pertanian ini tidak kecil, perlu perjuangan. Harus ada sentuhan teknologi dan pendidikan bagi generasi muda agar tahu manfaatnya.

Sementara Rektor Universitas Warmadewa Prof. Widjana berharap dengan program matching fund ini ada kerja sama DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) dengan perguruan tinggi. “Jangan sampai lulusan nganggur,” tegas Rektor.

Ketua Yayasan Tamiang Bali Mandiri yang juga Direktur ALC Nyoman Baskara mengatakan begitu strategisnya sektor pertanian ini. “No farmer no food. Kegiatan ini juga bisa melahirkan urban farming di tengah keterbatasan lahan,” jelasnya.

Di awal sambutannya Mangku Pastika memaparkan pentingnya semua pihak mencintai pertanian ini karena berkaitan dengan kehidupan yang tidak saja menghasilkan pangan juga melestarikan lingkungan. Untuk itu kecintaan pertanian perlu ditularkan kepada generasi muda.

“Saya yakin melalui pendidikan dan dukungan pemerintah, sektor ini bisa semakin maju.
Saya berharap kepada Walikota agar mengembangkan lahan-lahan yang ada sehingga bisa memotivasi anak muda mau bertani,” ujar Mangku Pastika seraya menambahkan kegiatan yang sangat positif ini akan diteruskan ke Kementerian terkait. (bas)