BPS: Ekspor Perhiasan Bali Turun 47,53 Persen

(Baliekbis.com), Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat ekspor aneka perhiasan atau permata dari Bali menunjukan penurunan sepanjang bulan Juni 2017. Kepala BPS Provinsi Bali, Adi Nugroho mengatakan, Bali mengekspor berbagai jenis perhiasan senilai US$4,92 juta selama bulan Juni 2017 angka tersebut merosot hingga US$4,463 juta atau 47,53% dibanding bulan sebelumnya yang tercat US$9,391,6 juta.

“Perolehan bulan Juni 2017 itu juga merosot US$2,155 juta atau 30,42% dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, karena pada Juni 2016 mengantongi sebesar US$7,083 juta,” kata Adi di Kantor BPS Bali, Rabu (30/8/2017). Sementara itu, ekspor permata berupa aneka jenis perhiasan untuk wanita dari semua umur, berupa cincin, kalung, perhiasan telinga dan anggota tubuh lainnya mampu memberikan andil 13,73% dari total nilai ekspor Bali mencapai US$38,126 juta, merosot US$12,715 juta atau 25,01% dibanding bulan sebelumnya yang mencapai US$48,050 juta. Perolehan tersebut juga menurun US$9,924 juta atau 20,55% dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, karena bulan Juni 2016, ekspor aneka jenis perhiasan itu menghasilkan US$48,050 juta.

Sementara untuk pangsa pasar ekspornya, negara Singapura merupakan tujuan utama ekspor perhiasan Bali dengan andil mencapai 29,23% disusul pasar Amerika Serikat dengan andil 23,34%. Masyarakat Singapura ternyata suka dengan perhiasan asal Bali, itu terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali yang menunjukan ekspor perhiasan paling banyak ke negara singa tersebut. Selain itu, perhiasan yang umumnya untuk wanita itu juga diserap pasaran Hong Kong 7,15%, Australia 6,64%, Jepang 0,68%, Tiongkok 2,28%, Prancis 1,56%, Belanda 3,45%, Jerman 4,78% dan Spanyol 0,39%. Sedangkan 20,50% sisanya diserap berbagai negara lainnya di belahan dunia, karena aneka jenis perhiasan yang didominasi dari bahan baku perak itu sangat disenangi konsumen mancanegara. (ist)