Survei Penjualan Eceran Mei 2025: Kinerja Positif Sektor Pendukung Pariwisata Mendorong Penjualan Ritel di Bali
(Baliekbis.com), Pada bulan Mei 2025, penjualan eceran di Provinsi Bali diprakirakan masih dalam tren positif yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali yang sebesar 119,6 atau secara tahunan tumbuh 7,4% (yoy), dan masih berada di level optimis (>100).
IPR Mei 2025 juga meningkat dibandingkan April 2025 yang sebesar 117,9. Prakiraan terjaganya kinerja ritel tersebut didukung oleh berlanjutnya optimisme masyarakat dengan peningkatan permintaan pada periode libur dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Waisak dan Kenaikan Yesus Kristus. Kinerja positif prakiraan IPR pada Mei 2025 sejalan dengan data inflasi Badan Pusat Statistik (BPS) posisi Mei 2025 yang sebesar 1,92% (yoy), melandai dibandingkan April 2025 yang mengalami inflasi sebesar 2,30% (yoy).
Inflasi yang terjadi masih berada dalam rentang target sasaran inflasi sebesar 2,5% + 1% turut mendorong konsumsi masyarakat di Bali tetap tumbuh positif, khususnya untuk komoditas angkutan udara yang mengalami inflasi sejalan dengan memasukinya musim libur panjang di bulan Mei 2025. Survei Penjualan Eceran (SPE) Bali merupakan survei bulanan terhadap 100 penjual eceran/pengecer di Kota Denpasar dan sekitarnya yang bertujuan untuk memperoleh informasi dini mengenai arah pergerakan pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi.
Berdasarkan komponen pembentuknya, prakiraan penjualan eceran di Bali pada Mei 2025 didukung oleh tumbuhnya berbagai sub sektor, seperti Peralatan Informasi dan Komunikasi yang meningkat 4,5% (mtm); Barang Budaya dan Rekreasi yang meningkat 3,6% (mtm); Makanan, Minuman dan Tembakau yang meningkat 3,2% (mtm); Suku Cadang dan Aksesori yang meningkat 2,2% (mtm); dan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang meningkat sebesar 1,3% (mtm).
Kinerja IPR di Bali yang positif tersebut menunjukkan peningkatan konsumsi masyarakat di Bali. Prospek penjualan eceran di Bali ke depan diprakirakan masih terus bertumbuh. Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) yang menunjukkan keyakinan pelaku usaha terhadap pertumbuhan penjualan eceran dalam jangka pendek dan menengah masih meningkat. Responden memprakirakan penjualan pada 3 dan 6 bulan ke depan tetap terjaga yang tercermin dari IEP Juli 2025 sebesar 176, dan pada Oktober 2025 sebesar 196, masih berada di level optimis (IEP > 100).
Terjaganya IEP tersebut mencerminkan pertumbuhan ekonomi Bali akan terus melaju, di tengah dinamika perdagangan global yang masih berlanjut. Performa penjualan ritel dan tingkat konsumsi masyarakat perlu terus ditingkatkan untuk mengoptimalkan IPR. Oleh karena itu, Bank Indonesia Provinsi Bali bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/kota di wilayah Provinsi Bali terus menjalin sinergi dalam menjaga stabilitas harga, memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga, serta mendorong agar perekonomian Bali terus bergerak menuju pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Leave a Reply