Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Meningkatnya Dinamika Global
(Baliekbis.com), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan (SJK) tetap terjaga meskipun dihadapkan pada tingginya dinamika perekonomian global. Hal ini disampaikan dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK pada April 2025. OJK melaporkan berbagai indikator positif di pasar modal, sektor perbankan, perasuransian, serta perkembangan di industri teknologi finansial.
Dinamika Global dan Respons Sektor Keuangan Indonesia
Tantangan global pada bulan April didominasi oleh eskalasi ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, yang memengaruhi volatilitas pasar keuangan internasional. IMF dan WTO telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2025 menjadi 2,8%, sementara volume perdagangan barang global diperkirakan terkontraksi sebesar 0,2%.
Meskipun demikian, perekonomian domestik menunjukkan pertumbuhan positif. Pada triwulan pertama 2025, ekonomi Indonesia tumbuh 4,87%, didukung oleh konsumsi rumah tangga yang stabil dan inflasi yang terkendali di level 1,95% (yoy). Neraca perdagangan juga mencatatkan surplus, yang mencerminkan kinerja sektor produksi yang baik.
Perkembangan Sektor Keuangan
-
Pasar Modal: Kapitalisasi pasar meningkat sebesar 5,20% (mtd) menjadi Rp11.705 triliun, meskipun secara tahunan (ytd) masih mencatatkan penurunan 5,11%. Penghimpunan dana melalui penawaran umum mencapai Rp56,06 triliun, dengan 85 pipeline penawaran umum bernilai indikatif Rp70,54 triliun.
-
Perbankan: Kredit tumbuh 9,16% (yoy) mencapai Rp7.908,42 triliun, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 4,75% (yoy) menjadi Rp9.010 triliun. Rasio kredit bermasalah (NPL) gross tetap terkendali di 2,17%, dan rasio Loan at Risk (LaR) menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Fintech: Outstanding pembiayaan peer-to-peer lending tumbuh 28,72% (yoy) menjadi Rp80,02 triliun, dengan tingkat risiko kredit macet (TWP90) stabil di 2,77%. Pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) oleh perbankan juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 32,18% (yoy).
-
Perasuransian: Total aset industri asuransi meningkat menjadi Rp1.145,63 triliun (1,49% yoy), dengan premi asuransi jiwa mencatatkan pertumbuhan 3,08% (yoy).
Langkah Strategis OJK
Untuk menjaga stabilitas dan meningkatkan kontribusi sektor jasa keuangan terhadap perekonomian, OJK telah melaksanakan beberapa langkah, di antaranya:
-
Menegakkan hukum terhadap entitas ilegal, dengan menghentikan 1.123 entitas pinjaman online ilegal dan 209 investasi ilegal pada 2025.
-
Memperkuat perlindungan konsumen melalui pemblokiran rekening ilegal dan penanganan keluhan masyarakat.
-
Melakukan edukasi keuangan kepada lebih dari 5,5 juta peserta melalui 1.913 kegiatan di seluruh Indonesia, guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.
-
Mengembangkan inovasi di sektor teknologi keuangan dengan memfasilitasi regulatory sandbox dan mendorong penguatan layanan berbasis digital.
Komitmen OJK untuk Stabilitas dan Pertumbuhan Berkelanjutan
OJK akan terus memantau perkembangan global dan domestik untuk mengantisipasi potensi risiko, sambil memastikan sistem keuangan tetap tangguh. Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, OJK berkomitmen untuk memperkuat peran sektor jasa keuangan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Leave a Reply