Komunitas Bambu Alam Sejahtera Gandeng PMHD Universitas Warmadewa Kolaborasi Tanam Bambu & Bersih-bersih Sampah Plastik
(Baliekbis.com), Komunitas Bambu Alam Sejahtera dan Komunitas Daerah Aliran Sungai (DAS) Pakerisan dengan didukung Masyarakat Desa Adat Mantring, Gianyar melanjutkan program menanam bambu dan bersih-bersih sampah plastik dengan menggandeng mahasiswa dari Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa, hari ini, Kamis 5 Juni 2025, di wilayah desa setempat.
Menurut Wayan Sumerta Ketua Komunitas DAS Pakerisan yang didampingi oleh Ketua Komunitas Bambu Alam Sejahtera Dr. Ir. Ketut Pande Diah Kencana, dan Sekretaris, Ir. I Nyoman Baskara, M.M, bahwa selain dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni, program ini merupakan komitmen serta upaya berkelanjutan Masyarakat desa adat Mantring dalam melestarikan sepanjang daerah aliran Sungai (tukad) Pakerisan khususnya yang melintasi wilayah desa adat Mantring, Petak Kaja, Gianyar. Sebagaimana diketahui, DAS Pakerisan sangat kaya akan nilai-nilai historis dan telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia.
Mengingat sedemikian strategisnya fungsi DAS, maka menjadi suatu keharusan bagi kita untk senantiasa menjaga dan merawat eksistensinya, sehingga tetap berfungsi optimal.
Amat disayangkan, karena kondisi DAS di Bali, sebagian kian rusak oleh aneka bentuk pelanggaran secara terstruktur dan masif. Menurut Dr. Ir. Ketut Pande Diah Kencana, Ketua Forum DAS Pakerisan, sangat perlu ada langkah nyata dari berbagai pihak untuk memperbaiki kondisi DAS di seluruh Bali. Akan sangat baik, dimulai dari atensi berupa kebijakan pemerintah, mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah di tingkat desa.
Sebagai seorang akademi senior berlatar belakang ilmu pertanian, Ibu Diah Kencana yang juga ahli bambu ini, sangat mengapresiasi ada inisiasitif yang lahir dari tokoh masyarakat untuk menghimpun diri dalam Komunitas Peduli DAS.
Oleh karenanya, secara spontan menyetujui, saat beliau didapuk sebagai Ketua Forum DAS Pakerisan, oleh beberapa pendiri antara lain Ketut Sugata, Ide Bagus Sukarya. Dan penulis pun tak ragu menjadi koordinator budidaya bambu di lembaga swadaya, yang telah dikukuhkan setahun lalu. Dalam setahun perjalanannya, Forum DAS Pakerisan bersinergi dengan Forum Komunikasi Pakaseh Agung DAS Pakerisan, telah banyak menggelar beberapa kali FGD, menghadirkan nara sumber yang mumpuni. Salah satu rekomendasi dari FGD adalah Program Restorasi DAS Pakerisan.
Memaknai Hari Lingkungan se Dunia, 5 Juni 2025, Diah Kencana yang sdh lebih 35 tahun menekuni dunia bambu, meracik sebuah gerakan kolaboratif bertajuk “Bambu Alam Semesta atau BAS”, dan menjadikan kawasan DAS Pakerisan, Desa Adat Mantring, Desa Petak Kaja Gianyar sebagai pilot project.
Sementara itu, Pembina PMHD Universitas Warmadewa, Dr. Anak Agung Gde Krisna Paramita, S.Pd.,M.Pd memaparkan keikutsertaan PMHD UNWAR dalam kegiatan di Desa Adat Mantring merupakan salah satu implementasi bidang Palemahan dalam tubuh organisasi mahasiswa yang dibinanya. “PMHD Universitas Warmadewa dikenal karena mempunyai bidang-bidang tugas Tri Hita Karana dalam batang tubuh organisasinya, jadi kami secara rutin mengajak adik-adik mahasiswa untuk senantiasa melaksanakan Tri Hita Karana dalam tindakan nyata,” ujar Gung Krisna, panggilan akrab dosen muda ini.
Lebih jauh menurutnya, kegiatan ini juga merupakan serangkaian perayaan hari ulang tahun PMHD yang nanti jatuh pada tanggal 11 Juni 2025. Dia berharap Desa Adat Mantring dapat terus mempertahankan keasrian Desa melalui program-program membumi yang telah dicanangkan. “Kami sangat salut dengan upaya Desa Adat Mantring dalam melestarikan tanaman bambu sebagai potensi alamiah yang dapat menjadi benteng alam dan menambah daya tarik desa Mantring, kami dari pihak kampus Warmadewa, siap berkolaborasi, pungkas Dosen muda Warmadewa ini.
Leave a Reply